Madina 11
Oleh HALIFAH
# Tantangan hari ke 219
Kini aku sudah berada di tengah laut, kapal membawaku meninggalkan pulau yang telah menjadi bagian kisah hidupku. Rendyku, semoga Allah memberikan kesembuhan padamu Nak!
Dalam perjalanan pulang Rangga dan Syifa tidak rewel, mungkin mereka merasakan apa yang aku rasakan. Tak terasa, kini aku telah sampai di depan rumah penuh kenangan. Dimana saat itu aku hidup bahagia bersama Bapak Ibuku dan juga adikku, tapi semuanya berubah setelah Bapak meninggal dunia.
"Assalamualaikum Tante, Om!" aku mengucapkan salam di samping rumahku.
" Waalaikumsalam, ini Madina?" Tante keluar menemui aku.
" Betul Tante, Aku Madina."
" Aduh pangling, tambah cantik dengan memakai hijab."
" Tante Aku mau minta kunci rumah."
" Kebetulan kuncinya masih nyantol di pintu, karena barusan selesai dibersihkan."
" Kalau begitu aku masuk dulu ya Tante,
ceritanya nanti saja."
" Oh ya nggak apa-apa!"
Di dalam rumah, aku melihat foto yang masih menempel di dinding. Foto semasa aku dan adikku masih kecil. Kini aku sendiri di rumah ini, hatiku ngilu mengenang semuanya. Aku harus berjuang untuk kedua anakku.
Rumah ini sudah sepuluh tahun lebih tidak ditempati. Setelah bapak tiada, ibu ikut adikku, sampai akhirnya ibu menyusul Bapak. Jenazah ibuku tidak dikebumikan di kampung ini, tapi dimakamkan di kota adikku.
" Dina!" Tante datang ke rumah membawa kue dan air putih.
" Madina kamu datang sendiri bersama anak-anak, ke mana suamimu?"
" Maaf Tante suamiku sudah meninggal, sekali lagi maaf tidak memberi kabar."
" Oh kasihan sekali kamu Dina. Semoga kamu kuat menghadapi semua ini."
Tidak membutuhkan waktu yang lama, tersebarlah di kampung pesisir tempat kelahiranku ini, bahwa Madina yang telah menjadi janda kembali ke kampung ini bersama kedua anaknya.
( Bersambung )
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Terpaksa scroll ke bawah karena terlewat bebrapa episode
Semoga Madina bahagia kembali ke kampungnya. Sehat dan sukses selalu Bucantik
Yang sabar y Dina
Keren Bu
Kereeen
selamat kmbli dyna
selamat kmbli dyna
Cerpen yang indah salam literasi kawan mari SKSS SAHABAT
Keren sobat..memang jago membuat ceroen yang dan mengayunka2 lan perasaan pmbaca hingga larut sukses selalu ya bunda cantiik...
Keren sobat..memang jago membuat ceroen yang dan mengayunka2 lan perasaan pmbaca hingga larut sukses selalu ya bunda cantiik...
Mantab cerpennya bu..madina dan halifa, hehe..salam sukses selalu
Semakin keren ceritanya..bikin tambah penasaran pembaca. Salam sehat dan sukses selalu buat prendsay