Halifah

Lahir di kota Pamekasan Madura. Merantau ke Jember, sekarang mengajar di SDN Dukuhmencek 03 Jember.Ikut bergabung di MGI membuat semangat menulis berkobar lagi,...

Selengkapnya
Navigasi Web
Madina 6

Madina 6

Oleh HALIFAH

# Tantangan hari ke 215

" Assalamu'alaikum ibu, ada yang bisa saya bantu. Sepertinya ibu sedang kebingungan, hari sudah menjelang malam. Kasihan anak-anak ibu, nanti masuk angin sakit. Boleh saya membantu mengantarkan ke rumah ibu?" tanya wanita berjilbab itu.

" Waalaikumsalam, tidak Bu. Saya tak perlu bantuan," jawabku

" Ibu memang tak perlu, tapi lihatlah anak-anak, kasihan mereka Bu," kata wanita itu lagi.

Entah mengapa tiba-tiba aku menangis dan mengatakan niatku untuk mengakhiri hidup kami.

" Saya ingin mati saja Bu, ujian ini terlalu berat. Saya tak tahu harus pulang ke mana?" ucapku sambil berurai air mata. Terlihat wanita itu melambaikan tangannya memanggil suaminya. Lalu seorang laki-laki turun dari mobil.

" Astaghfirullah Bu! Ayo ikut saya ke rumah,tenangkan dulu pikiran ibu. Tak baik berpikiran seperti itu," ucapnya seraya merangkul badanku digiring masuk mobil. Sedangkan kedua anakku digendong suaminya. Aku tak bisa menolaknya!

Di dalam mobil aku teringat almarhumah ibuku. Bukankah ibu juga ditinggal bapak saat aku dan adikku masih kecil. Tapi ibuku kuat mendidik dan membiayai hidup kami. Rasa bersalahku pada ibu membuat tangisku tak bisa berhenti.

" Sabar Bu, beruntung ibu masih diselamatkan oleh Allah. Ujian itu pertanda Allah masih sayang pada kita. Mendekatkan diri kepada Allah adalah jalan terbaik. Tenangkan pikiran ibu ya, insyaallah kami akan bantu semampunya," kata wanita itu yang belakangan kutahu bernama Julaika.

Aku memeluk ketiga anakku. Aku merasa bersalah pada mereka, mengapa aku tega berpikiran mengakhiri hidup malaikat-malaikat kecilku.

( Bersambung )

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Ketika uijan datang bersabarlah. Allah bersama orang orang yang sabar...keren bu

22 Nov
Balas

Semoga ada solusi untuk masa depan mereka

22 Nov
Balas

Lanjut... Bucan, aku mengikutimu he he he

23 Nov
Balas

Cerita menarik dan menggugah Bu. Ditunggu lanjutannya. Salam sukses selalu.

22 Nov
Balas

Alhamdulillah

22 Nov
Balas

Sabar..

22 Nov
Balas

kereen bu. Bersabarlah Hadapi hidup dengan optimisme. Semoga berhasil

22 Nov
Balas

Semoga selalu bersabar bundaku.... Maaf batu berkunjung

22 Nov
Balas

Beberapa hari tak berselancar di gurusiana, hanya membaca Madina di episode 1 ternyata ceritanya sdh berkembang sangat bagus, menarik sekali. Keren tretan. Sukses selalu

22 Nov
Balas

Keren bun tmbah melas kisahnya sukses selslu..

22 Nov
Balas

Alhamdulillah..tidak jadi bunuh diri..Tambah keren ceritanya prend..lanjut. sukses selalu

22 Nov
Balas



search

New Post