Madina 6
Oleh HALIFAH
# Tantangan hari ke 215
" Assalamu'alaikum ibu, ada yang bisa saya bantu. Sepertinya ibu sedang kebingungan, hari sudah menjelang malam. Kasihan anak-anak ibu, nanti masuk angin sakit. Boleh saya membantu mengantarkan ke rumah ibu?" tanya wanita berjilbab itu.
" Waalaikumsalam, tidak Bu. Saya tak perlu bantuan," jawabku
" Ibu memang tak perlu, tapi lihatlah anak-anak, kasihan mereka Bu," kata wanita itu lagi.
Entah mengapa tiba-tiba aku menangis dan mengatakan niatku untuk mengakhiri hidup kami.
" Saya ingin mati saja Bu, ujian ini terlalu berat. Saya tak tahu harus pulang ke mana?" ucapku sambil berurai air mata. Terlihat wanita itu melambaikan tangannya memanggil suaminya. Lalu seorang laki-laki turun dari mobil.
" Astaghfirullah Bu! Ayo ikut saya ke rumah,tenangkan dulu pikiran ibu. Tak baik berpikiran seperti itu," ucapnya seraya merangkul badanku digiring masuk mobil. Sedangkan kedua anakku digendong suaminya. Aku tak bisa menolaknya!
Di dalam mobil aku teringat almarhumah ibuku. Bukankah ibu juga ditinggal bapak saat aku dan adikku masih kecil. Tapi ibuku kuat mendidik dan membiayai hidup kami. Rasa bersalahku pada ibu membuat tangisku tak bisa berhenti.
" Sabar Bu, beruntung ibu masih diselamatkan oleh Allah. Ujian itu pertanda Allah masih sayang pada kita. Mendekatkan diri kepada Allah adalah jalan terbaik. Tenangkan pikiran ibu ya, insyaallah kami akan bantu semampunya," kata wanita itu yang belakangan kutahu bernama Julaika.
Aku memeluk ketiga anakku. Aku merasa bersalah pada mereka, mengapa aku tega berpikiran mengakhiri hidup malaikat-malaikat kecilku.
( Bersambung )
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Ketika uijan datang bersabarlah. Allah bersama orang orang yang sabar...keren bu
Semoga ada solusi untuk masa depan mereka
Lanjut... Bucan, aku mengikutimu he he he
Cerita menarik dan menggugah Bu. Ditunggu lanjutannya. Salam sukses selalu.
Alhamdulillah
Keren Bu
Sabar..
kereen bu. Bersabarlah Hadapi hidup dengan optimisme. Semoga berhasil
Semoga selalu bersabar bundaku.... Maaf batu berkunjung
Beberapa hari tak berselancar di gurusiana, hanya membaca Madina di episode 1 ternyata ceritanya sdh berkembang sangat bagus, menarik sekali. Keren tretan. Sukses selalu
Keren bun tmbah melas kisahnya sukses selslu..
Alhamdulillah..tidak jadi bunuh diri..Tambah keren ceritanya prend..lanjut. sukses selalu