Berdamai dengan Lelah
Berdamai_dengan_Lelah
Setiap jiwa adalah nyawa. Bersemayam pada tubuh yang rapuh.
Ada kala ia tegar menggelegar. Bergelora bak sinaran fajar. Tak sabar pagi menjelang. Setumpuk asa dan rasa telah terpampang.
Ia gagah menggelegah raga. Indah berselancar pada embusan angin penuh laga.
Namun ...
Jiwa memiliki titik lemah. Nadir yang sungguh wajar dan lumrah. Takperlu ada amarah. Cukup pahami lalu pasrah.
Pada masanya ia terkulai. Berjalan tetapi gontai. Takada semangat yang terlerai. Hanya menuruni jalanan landai.
Bolehkah sang jiwa sejenak melemah? Mengistirahatkan segala gundah. Berdamai dengan lelah. Mengosongkan pikiran dari gempita dunia. Melonggarkan jiwa dari impitan tuntutan manusia. Hanya mengikuti keakuanku yang lama tertimpa beku.
Aku dan masa mencoba mendiskusikan rasa, yang datang tetiba. Tak bernama. Entah apa.
Cilegon, 8.22
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Puisi yang keren
Alhamdulillah. Syukron, Bun, atas apresiasinya
Indah banget diksinya.
Alhamdulillah, Bun Zam Zam. Belajar darimu.