Dalia Halmahera

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Ketika Kepompong Berubah jadi Kupu-kupu

Ketika Kepompong Berubah jadi Kupu-Kupu

Kepompong merupakan salah satu bentuk metamorfosis sempurna pada kupu-kupu. Sebelum menjadi kupu-kupu yang cantik, kupu-kupu harus mengubah bentuknya dari telur - ulat - kepompong - kupu2. Untuk menjadi kupu-kupu, kepompong harus berjuang sekuat tenaga agar bentuknya menjadi sempurna. Begitulah dengan kualitas kita. Untuk menjadi sosok yang sukses, kita pun harus berjuang. Seperti halnya ketika kita ingin menjadi penulis. Kita pun harus memulainya dari bawah hingga menuju puncak menghasilkan karya berupa buku. Tentu tidak mudah untuk sampai ke puncak itu, karena berbagai tantangan dan cobaan pasti ada.

Dulu saat saya memutuskan ingin belajar menulis, rintangannya sangat berat. Tidak ada uang, tidak ada teman dan tidak punya biaya untuk menuju lokasi kegiatan. Tapi karena keinginan yang kuat, akhirnya saya bisa mengikuti kegiatan itu dan saya pun bisa menghasilkan satu karya buku perdana saya.

Saya pun mengajak seorang teman, Alhamdulillah beliau bersedia untuk ikut kegiatan menulis. Akhirnya saya dan rekan lainnya memberanikan diri mengadakan pelatihan Sagusabu yang pertama kalinya. Kegiatan itu pun berlangsung meski tidak mencapai target peserta. Sungguh hari kala itu, sampai kami pun saling berpelukan dengan derai air mata yang tak dapat dibendung lagi.

Kesuksesan Sagusabu pertama, banyak menuai tanya. Kapan Sagusabu kedua diadakan?kami pun menyusun rencana bersama para panitia. Alhamdulillah kami mendapat sambutan hangat dari salah satu pejabat. Acara kedua pun Alhamdulillah sukses. Bahkn kami diminta memamerkan hasil karyanya dalam acara gebyar literasi. Senang rasanya. Segala perjuangan membuahkan hasil. Kami pun mengepakkan sayap hingga ke kota. Tapi untuk yang ketiga ini, saya ga banyk ndil karena di sekolah mulai berlaku absensi dengan finger print. Jadi saya tidak bisa bebas keluar sekolah. Alhasil saya tidak bisa bantu menghubungi pejabat dan kirim surat. Di sinilah kekompakan panitia diuji. Saya membiarkan rekan yang lainnya untuk bergerak. Sedangkan saya hanya bisa memastikan peserta yang mendaftar dan sedikit memberi penjelasan terkait kegiatan.

Alhamdulillah kegiatan berjalan lancar. Kami pun mendapat sambutan hangat dari bapak kadis kota. Inilah peluang lahirnya Sasisabu.

Untuk kegiatan Sasisabu, saya semakin tenggelam. Artinya tidak dilibatkan dalam diskusi dan tiba-tiba nama saya ada dalam sebuah brosur sebagai penerima konfirmasi. Saya pun menjalaninya dengan hati lapang. Setiap pertanyaan yang masuk, saya berusaha untuk menjawabnya dan kalau tidak tahu, saya konsultasikan dengan panitia lainnya. Awalnya semua berjalan baik-baik saja. Tapi..suatu ketika saya salah upload jumlah peserta di salahsatu grup. Saya pun langsung di japri oleh panitia. Akhirnya saya minta maaf dan mencair lagi suasananya. Hingga akhirnya, ada yang japri ke saya minta keringanan biaya untuk 10 siswanya. Sebagai tim, saya pun menyampaikan keluhannya pada panitia lainnya. Tapi..jawaban itu begitu menyakitkan, saya pun terlibat debat dengannya. Sedangkan di satu sisi saya terpojokkan dengan keringanan biaya itu. Karena kasihan terhadap 10 siswa itu, saya pun menambahkan kekurangannya agar mereka bisa ikut kegiatan ini. Sejak peristiwa itu, saya merasa hilang rasa percaya diri saya dalam menulis. Perlahan namun pasti, saya pun mulai menjauh. Menjauh dari semuanya dan kembali bertahan di grup pertamaku bergabung sebagai seorang penulis. Karena di sinilah saya berasal.

Kepompong itu kini telah berubah menjadi kupu-kupu yang cantik. biarlah saya di sini melihat dari kejauhan atas kesuksesannya.

Maafkan jika saya menjauh, saya hanya tidak ingin menghalangi mimpimu untuk meraih sukses.

Jakarta, 3 Mei 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post