Oleh : Hamdani

Saya pikir, saya ini terkenal. Betapa tidak? Dengan pengalaman saya sebagai penampil karya di sebuah pameran lukisan berskala nasional maupun Internasional, pernah menjadi moderator untuk sebuah acara sosialisasi prakampanye calon bupati, menjadi nara sumber sebuah pelatihan bagi para guru antar kecamatan, ketua OSPEK di sebuah perguruan tinggi swasta pada suatu masa, mantan aktivis PMII, mantan anggota Korps Suka Rela Palang Merah Indonesia kabupaten, beberapa kali mengisi kegiatan di lingkungan prasekolah dan nonpendidikan, menerima job sebagai MC di berbagai kesempatan; mulai tingkat RT hingga lintas provinsi, menjadi pengurus kegiatan sosial dan kepanitiaan, serta kini bekerja di sebuah lembaga pendidikan yang besar....

Tapi ketika suatu saat saya melangkah melintasi beberapa rumah di blok lingkungan saya tinggal, dan menemui seorang warga. Saya tawarkan sebuah kerjasama bisnis kepada orang itu, tepatnya mereka suami- isteri, mereka tak mengenali saya. Mereka tanya namanya siapa, rumahnya di mana ....

Pun kala saya berada di lingkungan kerja, dan ada beberapa tamu melihat saya. Tak banyak yang mengenaliku dengan menyapa, gitu?

Saat ban sepeda motor kempes karena bocor, menuntunnya sepanjang jalan di tengah cuaca terik dan menyengat, tak ada seseorang yang coba tawarkan bantuan, gitu ?

Saya merenung. Nung, nung, nungggggggggggggg

untuk menjadi hidupnya nyaman, penuh percaya diri itu tak harus terkenal.

Cukup menjalani tugas sehari-hari dengan sepenuh hati, dapat bertegur sapa dengan orang – orang terdekat, menjalin kerjasama dengan relasi sebaik- baiknya, saling tolong menolong dengan ikhlas ....

Mungkin hanya itu.