Ada rasa merinding saat penulis memasuki rumah narasumber.

Melihat kamarnya yang banyak lubang tetapi tetap terkesan gelap. Sepeda motor teronggok, menegaskan ketidakpedulian.

Aku paksakan terus masuk ke bilik- bilik berikutnya. Hampir tidak betah melihatnya.

Aku ditemui narasumber untuk tokoh novelku yang sedang memasuki tahap awal. Benar - benar masih bayi. Tapi harus aku lanjutkan karena terlanjur banyak yang tahu tentang proses penulisan buku ini. Beberapa bahkan sudah inden. Aku sampaikan maaf karena dlm wsktu dekat buku itu belum bisa terbit. Mereka setia menunggu. Betapa tidak? Mereka sangat penasaran dengan kemunculan buku solo perdanaku nanti yang mengisahkan kehidupan seorang yang terkesampingkan. Namun ia menikmati kamuflasenya, sehingga tak banyak yang tahu ragam keistimewaannya.

Novel yang sedang tergarap ini aku kategorikan sebagai novel semi realis.