Setelah shalat subuh aku kembali ke tempat tidur, karena memang badanku kurang sehat, semalam sudah minta kerok dengan adikku, hasilnya semua punggungku seperti zebra bergaris-garis merah kehitaman, entah memang itu proses angin keluar atau bagaimana, tetapi badanku terasa agak enakan setelah digaruk dengan alat kerok.

Dari luaran jendela yang sedikit terbuka telah tampak bahwa pagi telah benderang, aku bergegas turun dari tempatku berbaring turun ke rumah bagian bawah karena kebetulan rumahku berlantai dua, menuju dapur dan menyiapkan sarapan pagi ala kadarnya teh panas dan sepiring gorengan.

Dalam otakku selalu terpikir bagaimana awalnya agar aku dapat menulis dengan tanpa henti hingga dapat menerbitkan buku di gurusiana, terus terang aku sangat cemburu dengan.postingan teman-teman yang dengan bangganya memamerkan keberhasilan poin-poin mereka yang makin menjulang, tulisan mereka yang tampil setiap saat di beranda MGI, bahkan sudah menerbitkan dan menjual hasil karya pula