AHMAD NURHAMID

Orang pribumi yang lahir di Desa Tunggak, sebuah desa pinggiran di Kecamatan Toroh Kabupaten Grobogan Provinsi Jawa Tengah. Lahir pada Rabu Pon, 5 April 1989. T...

Selengkapnya
Navigasi Web
Orang Jawa Bilang Ada Tahun Duda, Tahukah Anda Apa Maksudnya?
Siklus 8 tahun Jawa, pasaran Paing dan Kliwon tidak punya jodoh, maka dianggap orang Jawa sebagai "Tahun Duda"

Orang Jawa Bilang Ada Tahun Duda, Tahukah Anda Apa Maksudnya?

Jangan menikah tahun ini, tahun ini tahun duda.

Sebagai orang Jawa, tidak jarang saya dengar kalimat seperti itu. Saking khawatirnya akan anggapan itu, mereka enggan menikahkan putra-putrinya di tahun tersebut. Bahkan dibela-belain yang penting ijab qabulnya tidak di tahun itu, nanti masalah resepsinya baru berani di tahun itu.

Apa itu sebenarnya tahun duda? Kenapa sampai sesakral atau sekeramat itu?

Orang Jawa meyakini tahun akan berulang setiap 8 tahun, atau bersiklus 8 tahunan, maka ada tradisi selamatan Sewindu untuk mengenang 8 tahun kematian seseorang sekaligus mendoakannya.

Dari gambar tabel tersebut bisa dilihat, bahwa tahun Alip, 1 Sura jatuh pada hari dan pasaran Rebo Wage, tahun Ehe, 1 Sura jatuh pada hari Akad Pon atau Minggu Pon, begitu seterusnya. Dari hari-hari dan pasaran-pasaran tersebut, pasaran Pon punya jodoh, yaitu di tahun Ehe dan Jimawal, pasaran Wage juga punya jodoh, yaitu di tahun Alip dan Jimakir, pasaran Legi juga punya jodoh, yaitu di tahun Dal dan Be. Hanya pasaran Paing dan Kliwon yang tidak punya jodoh/pasangan, yaitu tahun Je dan Wawu. Oleh karena tidak punya jodoh ini lah, orang Jawa menganggap 2 tahun tersebut sebagai tahun duda. Dan oleh karena disebut tahun duda, maka orang Jawa merasa khawatir jika akan menikahkan anaknya di tahun tersebut, khawatir pernikahan anaknya akan kandas di tengah jalan. Bahkan ada yang lebih ekstrim lagi, mereka khawatir kalau anak atau menantunya akan meninggal dalam waktu dekat.

Anggapan-anggapan tersebut sebetulnya sangat disayangkan, apalagi di tengah kemajuan zaman, dimana orang harusnya lebih berlogika dalam berpikir. Harus dipahami bersama bahwa yang tidak punya jodoh ini adalah tahunnya, bukan orangnya. Semoga ke depan orang Jawa lebih bisa dewasa, logis, dan tidak kolot dalam hidup, dalam berpikir, maupun dalam mengambil keputusan.

Semoga bermanfaat.

Salam Guru Pendidik

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Tulisan bagus, saya suka tentang Budaya Jawa tapi baru tahu juga adanya pasangan masing-masing tahun.

16 Apr
Balas

Terimakasih atas sharingnya pak

31 May
Balas

Sama2, bu.

10 Jul

Waduuh,,,,baru tau saya ada info seperti ini. Hmm....nambah wawasan saya jadinya. Mantul pak.

31 May
Balas

Saling sharing wawasan ya, bu.

10 Jul

Waduuh,,,,baru tau saya ada info seperti ini. Hmm....nambah wawasan saya jadinya. Mantul pak.

31 May
Balas

Ada tahun duda?

05 Jul
Balas

Ulasan yang keren dan bermanfaat.

13 Nov
Balas

Wah saya baru dengar nih pak ada tahun duda... Hehe...

31 May
Balas

Waaah ternyata itung-itungannya itu begitu ya.

31 May
Balas

Keren ulasannya

24 Nov
Balas

Mantap ulasannya. Saya orang Jawa baru tahu ada tahun duda.

05 Jul
Balas

Matur kesuwun pencerahane yo pakSalam Literasi

05 Jul
Balas

Matur kesuwun pencerahane yo pakSalam Literasi

05 Jul
Balas

Berarti gpp ya pak klo mau nikah di thn duda,yg pnting pada mantabnya keduanya gk ragu untuk menikah di thn duda

19 Jul
Balas

Berarti gpp ya pak klo mau nikah di thn duda,yg pnting pada mantabnya keduanya gk ragu untuk menikah di thn duda

19 Jul
Balas



search

New Post