Hidup ini bagaikan naik roller coaster, ada sisi bagian cerita yang menyeramkan seperti film horor di serial Netflix favoritku dan sisi yang menyenangkan seperti layaknya kehidupan seorang Princess Cinderella. Tapi hidup ini tak melulu mengenai senang dan sedih saja, melainkan bagaimana kita bisa menjadi pribadi yang bermanfaat dan kesungguhan kita dalam meraih cita-cita, bisa menjadi inspirasi bagi orang lain.

Saat di bangku kuliah, saya suka sekali dengan yang namanya berinovasi, salah satunya saya mengambil skripsi PTK (Penelitian Tindakan Kelas) dengan judul Penerapan Model Pembelajaran Snowball Throwing dengan Media Audio Visual dalam Meningkatkan Minat dan Hasil Belajar Sejarah di Kelas XI IIS 4 SMA N 6 Surakarta. Dari perjuangan skripsi saya inilah, saya mulai percaya diri dan memberanikan diri untuk tidak selalu berada di zona nyaman (comfort zone). Karena sejatinya, hidup adalah perjuangan.

Tahun 2018, saya mendaftarkan diri untuk mengikuti ajang Duta Wisata Wonogiri di Disporapar (Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata) Kabupaten Wonogiri. Awalnya saya penasaran, apa sih sebenarnya Mas Mbak Duta Wisata dan apa benefitnya bila terpilih menjadi duta wisata ?

Duta Wisata yaitu sebuah kegiatan aktifis kaum muda yang berperan menjadi promotor pariwisata, yang bertujuan memberikan informasi melalui pameran wisata atau media sosial untuk membentuk citra positif dimata para wisatawan. Selain itu Duta Wisata juga sebagai ikon daerah, dimana seorang duta wisata mendampingi pejabat dalam acara resmi, baik yang bersifat tradisi maupun ceremonial. Dalam duta wisata, penilaian tak hanya penampilan yang good looking saja, tetapi yang dinilai adalah Brain (kecerdasan), Beauty (kecantikan) and Behaviour (tingkah laku).

Saya pun manusia biasa, terkadang ada sedikit rasa insecure, ketika saya melihat kawan-kawan seperjuangan saya yang lebih WOW dari saya, dari segi intelegensia maupun dalam segi previlege. Ternyata analisis saya terhadap kawan-kawan saya itu salah. Mereka semua baik hatinya, bahkan saling suportif dan menganggap saya sebagai keluarga, karena kami semua satu rumpun Pandawagiri (Paguyuban Mas Mbak Wonogiri). Setelah melewati tahap pembinaan seperti, pembekalan duta wisata, tahap audiensi, bertemu dengan Bapak Bupati Wonogiri Bapak Joko Sutopo serta para pejabat, kunjungan wisata Wonogiri dan Talent Show, alhamdulillah, saya terpilih menjadi Juara Mbak Persahabatan Duta Wisata Wonogiri 2018. Ini merupakan awal dari perjalanan saya dalam meraih cita-cita. Seorang wanita sederhana dari desa, yang mempunyai mimpi, salah satunya mengabdi untuk negeri.

Pengalaman adalah guru yang terbaik. Dengan berbekal ilmu dan keterampilan yang saya dapat, saya mulai menularkan ide dan inovasi saat mengabdi menjadi guru sejarah di SMK Negeri 1 Semarang, salah satunya, saya mengajarkananak-anak untuk tampil percaya diri, inovatif dan kreatif (sesuai P5, Profil Pelajar Pancasila di Kurikulum Merdeka Belajar) dengan menciptakan Pop Up, Ular Tangga Jumbo dan Sunda Manda. Selain itu, saya juga menanamkan kepada anak-anak untuk menerapkan sikap sopan santun, rendah hati dan selalu up to date , dengan mengajak anak-anak menonton film yang ada di serial Netflix atau Disney+, yang tentunya masih berkaitan dengan pelajaran sejarah.

Majulah tanpa menyingkirkan, naiklah tinggi tanpa menjatuhkan, jadilah benar tanpa harus menyalahkan , jadilah inspiratif tanpa rasa iri dengki dan jangan lelah berbuat baik tanpa kata tapi. Yuk mulai saat ini, jangan terjebak nostalgia eh terjebak Comfort Zone ya ! Mari kita tanamkan pada diri bahwa generasi Zilenial to Alpha harus maju bergerak dari Comfort Zone to Growth Zone !

SALAM LITERASI

Semarang, 31 Desember 2022