Muchamad Fatih Adzkia, cowok cool berusia 25 tahun ini merupakan alumni SMA IT Al-Madinah tahun 2010 sekaligus alumni SMP IT Al-Madinah tahun 2007. Jadi Kak Fatih 6 tahun sekolah di Al-Madinah? Ya, Kak Fatih merupakan angkatan pertama SMP IT Al-Madinah bersamaan dengan awal berdirinya Sekolah Al-Madinah. “ Mungkin kalau dari saya kecil sudah ada TK IT Al-Madinah, saya dari TK sekolah di Al-Madinah.” Ungkapnya di awal perbincangan dengan tim majalah Al-Madinah.

Pria yang masih “menjomblo” ini lahir di Bogor, 5 Agustus 1992. Fatih merupakan anak ketiga dari empat bersaudara dari pasangan Bapak Wagimin dan Ibu Mahmudah. Ketertarikannya terhadap ekonomi syariah mendorongya untuk melanjutkan kuliah di UIN Syarif Hidayatulloh Jakarta jurusan Perbankan Syariah. Selepas meyelesaikan studi S1 nya ia mulai meniti karir di bidang perbankan sesuai latar belakang pendidikannya. Setelah tiga tahun berkarir di PT Bank CIMB Niaga Tbk (Jakarta Utara) di bagian FrontLine, Teller Development Programme, Kak Fatih memutuskan untuk berhijrah ke bank DKI Syariah. Dari awal ia sebetulnya berkeinginan untuk berkarir di perbankan syariah, namun baru kesampaian sekarang. Sejak 1 November 2017 ia resmi berkarir di Bank DKI Syariah.

Saat ditanya tentang bidang yag digelutinya, pria murah senyum yang punya hobi olahraga renang dan lari pagi ini memberi penjelasan panjang lebar. Menurutnya tujuan utama pendirian lembaga keuangan berlandaskan syariah ini adalah sebagai upaya kaum muslimin untuk mendasari segenap aspek kehidupan ekonominya berlandaskan Al-Qur’an dan Sunnah. Perbankan syariah hanyalah sub-unit dari unit finansial, demikian juga unit finansial merupakan bagian dari sub-sistem ekonomi, sedangkan sub-sistem ekonomi merupakan bagian integral dari sistem Islam yang maha luas. Pembangunan sub-unit perbankan tidak akan berjalan dengan baik seandainya tidak didukung oleh unit-unit dan sub-sub sistem lainnya, seperti sub-sistem pendidikan (tarbiyah) dan sub-sistem politik. Karena izin bank syariah tidak akan keluar tanpa political will yang afirmatif, demikian juga bank syariah akan kehilangan nasabah bila umatnya tidak di tarbiyah untuk bermuamalah secara Islami.

Kak Fatih sangat pangling dengan Al-Madinah saat ini. “Al Madinah sekarang sudah sangat jauh berbeda dengan Al-Madinah dulu saat saya bersekolah. Dulu muridnya dikit banget, fasilitasnya juga terbatas”, kenangnya. Tapi apapun kondisi Al-Madinah saat itu bagi Kak Fatih Al-Madinah adalah sekolah terbaik karena Al-Madinah telah menjadi batu pijakan baginya untuk melompat lebih tinggi. “Keberhasilannya saya saat ini, tidak lepas dari peran Bapak dan Ibu guru selama 6 tahun mendidik saya di Al-Madinah”, ungkapnya tulus.

Di akhir perjumpaan, Kak Fatih memberi pesan buat adik-adik kelasnya. Ada banyak kunci kesuksesan dalam belajar dan bekerja. Satu hal yang menurutnya sangat penting adalah kita harus bisa beradaftasi terhadap perubahan. Tentunya perubahan yang bersifat positif.