Hani Rohani

HANI ROHANI, S.Si. PESERTA SAGU SABU BOGOR 31 MARET - 1 APRIL 2018...

Selengkapnya
Navigasi Web
MARHABAN YA RAMADHAN… Ramadhan Bulan Tarbiyah

MARHABAN YA RAMADHAN… Ramadhan Bulan Tarbiyah

“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (TQS. Al-Baqarah [2]: 183).

Marhaban Ya Ramadhan…Kita bersyukur kepada Allah SWT masih diberikan kesempatan bertemu dengan bulan ramadhan yang penuh barakah. Bulan yang penuh kebaikan di dalamnya. Setiap amal kita dilipatgandakan pahalanya oleh Allah SWT. Ramadhan adalah Syahrul Qur’an, bulan diturunkannya Al-Quran. Pada bulan ini pula terdapat malam lailatul qadar, yang lebih baik dari 1000 bulan.

Takwa adalah “harapan” yang Allah SWT kehendaki dari seorang mukmin setelah menunaikan puasa selama ramadhan. Karena itu, boleh dikatakan takwa sejatinya adalah “buah” dari puasa yang dilakukan seorang mukmin. Persoalannya, sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW., “Betapa banyak orang berpuasa tidak mendapatkan apapun kecuali rasa lapar dan haus.” (HR Muslim). Mengapa demikian? Itulah sejatinya pertanyaan yang harus selalu menjadi bahan renungan bagi setiap mukmin. Disini pula setiap mukmin sejatinya memahami kembali esensi ketakwaan, dengan harapan bisa benar-benar menjadi orang yang bertakwa.

Apa itu takwa dan siapa sesungguhnya orang bertakwa itu?

Menurut Tafsir Ibnu Katsir, arti dasar dari "takwa" adalah menjauhkan diri dari segala sesuatu yang tidak disukainya. Umar bin Khattab bertanya kepada Ubay bin Ka'ab mengenai takwa. Ubay bertanya, "Pernahkah kamu berjalan di jalan yang penuh dengan duri?" Umar menjawab, "Ya." Ubay bertanya lagi, "Apa yang engkau lakukan?" Umar menjawab, "Aku menggulung lengan bajuku dan berusaha (melintasinya)." Ubay berkata, "Inilah (makna) takwa, melindungi seseorang dari dosa dalam perjalanan kehidupan yang berbahaya sehingga ia mampu melewati jalan itu tanpa terkena dosa."

Dengan demikian, jika memang takwa adalah buah dari puasa ramadhan yang dilakukan oleh setiap mukmin, idealnya usai ramadhan setiap mukmin senantiasa melindungi diri dari dosa. Selalu berupaya menjalankan ketaatan, dengan menjalankan perintah Allah SWT dan meninggalkan larangan-Nya.

Takwa bisa dicapai melalui proses tarbiyah (pendidikan). Ada nilai tarbiyah yang terkandung dalam puasa ramadhan, diantaranya:

Pertama; puasa mengembangkan kecerdasan emosi. Hakikat puasa adalah menahan diri dan menahan hawa nafsu. Puasa mendidik manusia agar dapat melakukan pengendalian diri (self controll) dan pengaturan diri (self regulation).

Kedua; puasa mendidik sikap jujur dan disiplin. Orang yang sedang berpuasa tidak akan makan dan minum serta melakukan hal-hal yang membatalkan puasa betapapun tidak ada orang yang melihat dan tidak ada orang yang tahu kecuali dirinya dan Allah. Hal ini bisa menumbuhkan sikap disiplin diri, merasa diawasi (muraqabah) oleh Allah.

Ketiga; puasa mendidik kesetaraan. Dalam ibadah puasa, kaya dan miskin merasakan hal yang sama yaitu : lapar dan haus.

Keempat; puasa mendidik sabar, betapapun kita merasa haus dan lapar, kita tidak diperbolehkan makan dan minum melainkan kita harus bersabar menunggu hingga waktu berbuka tiba. Wallahu a’lam.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post