Hani Rohani

HANI ROHANI, S.Si. PESERTA SAGU SABU BOGOR 31 MARET - 1 APRIL 2018...

Selengkapnya
Navigasi Web
YANG TAK TERGANTI ITU BERNAMA IBU

YANG TAK TERGANTI ITU BERNAMA IBU

“Dan tanah yang baik, tanaman-tanamannya tumbuh subur dengan seizin Allah; dan tanah yang tidak subur, tanaman-tanamannya tumbuh merana. Demikianlah Kami mengulangi tanda-tanda kebesaran Kami bagi orang-orang yang bersyukur”. (QS. Al-a’raaf: 58)

Anak merupakan amanah orangtua. Lembaga pendidikan pertama untuk mendidik anak adalah rumah. Rumah merupakan cikal bakal terbentuknya masyarakat yang terdidik. Dalam rumahtangga mulia yaitu rumahtangga yang dibangun atas dasar ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya akan melahirkan generasi yang berkualitas.

Siapa generasi berkualitas? ”Kamu adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar, beriman kepada Allah”. (QS. Ali Imran: 110). Generasi yang digambarkan dalam wahyu Allah ini adalah generasi pemimpin unggul yang mampu menjadi leader dan problem solver.

Ketika anak terlahir dari rahim seorang ibu, maka Ibu lah sosok pertama yang dikenalnya. Bahasa pertama yang didengar dan difahaminya. Dan bahasa ibu adalah sebuah bahasa hati nurani dan bahasa Fithrah.

Ibu bagaikan dahan pijakan bagi anak untuk meraih pucuk kehidupannya. Bila dahan itu lemah atau patah maka anak akan sulit meraih pucuk bahkan bisa jatuh bersamanya. Dengan perumpamaan ini, maka ibu sebagai pijakan pertama dan utama bagi anak-naknya akan senantiasa mengharuskan dirinya menjadi ibu yang cerdas dan handal.

Lalu bagaimanakah sosok ibu cerdas dan handal? Hal pertama yang harus dimiliki seorang ibu adalah memiliki aqidah yang kuat, yaitu ibu yang memiliki kecerdasan spiritual yang tangguh. Seorang ibu akan berusaha memahamkan anak tentang hakikat dan tujuan kehidupannya. Ibu yang cerdas senantiasa memahami bahwa posisi anak telah ditempatkan oleh Allah sebagai nikmat yang dianugerahkan Allah, perhiasan dunia, aset pahala bagi orangtua dan aset generasi masa depan.

Ibu yang cerdas haruslah memahami cara-cara mendidik anak supaya menjadi anak yang cerdas berkualitas. Pertama, berniat hanyalah semata-mata menggapai ridha Allah untuk mewujudkan tercapainya generasi Khairu ummah. Kedua, kenali kemampuan anak, identifikasi dan lejitkan. Ketiga, tanamkan konsep diri positif seperti percaya diri dan bertanggungjawab. Keempat, memberikan stimulasi, berikan rangsangan berulang-ulang dan bervariasi, contoh: dengan bermain, perhatian dan kasih sayang. Kelima, menjalin komunikasi yang efektif.

Peran ibu adalah peran strategis yang tak tergantikan dalam kehidupan umat manusia. Semua yang kita lakukan hanyalah sebuah ikhtiar. Terus memohon petunjuk dan perlindungan dari Allah SWT agar kita dimudahkan dalam mendidik anak. Selain itu, kesabaran dan pengendalian diri adalah kunci keberhasilan dalam upaya melahirkan generasi cerdas berkualitas. Anak kita adalah buah hati kita, jangan biarkan buah itu rusak tak berdaya karena kelalaian kita mendidiknya.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post