Hanum Suroyya

Guru Geografi di MAN 3 Jakarta Pusat ini sebelumnya tidak pernah membayangkan akan menjadikan guru sebagai profesinya, apalagi (belajar) menjadi pen...

Selengkapnya
Navigasi Web
Marhaban Ya Ramadhan
Karya siswa Olimpiade Sains (dokumentasi grup)

Marhaban Ya Ramadhan

Menjelang sore, 29 Sya’ban 1444 Hijriyah ini, Ramadhania merasa melankolisnya muncul begitu saja. Doa-doa yang selama ini dipanjatkan agar bisa bertemu dengan bulan suci Ramadhan tampaknya akan segera terkabul. Ia duduk di depan televisi, menanti tayangan langsung tentang kegiatan rukyatul hilal yang dilakukan oleh aparat Kementerian Agama.

Denting notifkasi WhatsApp mengalihkan perhatiannya sejenak. Ada temannya yang mengirimkan doa untuk dibaca setelah azan Magrib berkumandang. Ramadhania tersenyum. Saat-saat seperti ini, banyak bermunculan ajakan berdoa, ungkapan permintaan maaf, dan sebagainya memenuhi memori ponselnya. Dhania, panggil saja begitu, mengaminkan doa-doa mereka. Ia sendiri tidak ikut menyebarkannya dengan berbagai alasan yang sengaja ia simpan.

Begitu azan berkumandang, Dhania langsung membaca doa tersebut.

اللَّهُمَّ أَهِلَّهُ عَلَيْنَا بِالأَمْنِ وَالإِيمَانِ، وَالسَّلامَةِ وَالإِسْلَامِ، رَبِّي وَرَبُّكَ اللَّهُ هِلَالُ رُشْدٍ وَخَيْرٍ

Ya Allah, jadikanlah ini bulan ‘membawa’ keamanan, keimanan, keselamatan, keislaman. Tuhanku dan Tuhanmu adalah Allah, wahai bulan petunjuk dan kebaikan.” (HR Ahmad dan At-Tirmidzi)

Dhania mengambil air wudhu, bersiap menunaikan shalat Maghrib. Takbir yang dikumandangkannya sendiri membawa dirinya seolah tersungkur malu ke haribaan Tuhannya. Betapa banyak kesombongan yang sudah melingkari dirinya. Betapa kerdilnya diri ini manakala belum ada prestasi ibadah yang patut dibanggakan. Yang ada hanyalah, mungkin butiran debu.

Selesai tiga rakaat dan bakdiyah dua rakaat ditunaikan, Dhania beristighfar. Tak banyak, tak seperti teman-temannya yang lancar berlomba-lomba memperbanyak ibadah. Dhania kembali terpekur. Target Ramadhannya cukup berat. Minimal tiga juz tilawah Qur`an, bertasbih 300 kali, shalat Subuh di masjid, tawarih dan qiyamullail, zikir pagi dan petang, dan memberi makanan berbuka. Termasuk menghafal surah Ashshaff.

Ia kemudian menyalakan lagi televisi. Disaksikannya Menteri Agama mengumumkan bahwa 1 Ramadhan tahun ini jatuh pada hari Kamis, 23 Maret 2023. Dhania ingat postingan rekan sejawatnya yang menyatakan tanggal tersebut merupakan angka cantik: 23032023. Ya, sah-sah saja. Dhania tersenyum.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post