HARIFUDDIN MANSYUR

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
MENDADAK JADI KOKY

MENDADAK JADI KOKY

Seribu satu cerita dari keluarga kami telah lahir dari peristiwa Pandemi Covid-19 ini. Banyak kejadian yang menjadi cerita yang sebenarnya jika dirangkai akan melahirkan sebuah karya seni yang memiliki alur cerita yang menarik dan terkadang menggelitik di keluarga kami.

Salah satu cerita yang menggelitik adalah tentang kegiatan anak kami Muh.Azaly yang saat ini duduk di bangku kelas 5 sebuah sekolah Islam Terpadu. Karena dia anak sulung, maka secara tanggungjawab dia menyadari kalau ada hal penting yang harus dia jaga yaitu menjadi teladan bagi adik-adiknya.

Singkat cerita, setelah beberapa hari melakukan kegiatan belajar dari rumah maka tibalah saatnya anak kami diserahi tugas dari gurunya untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat di rumah ditengah situasi pandemi covid-19 ini. Tiba-tiba anak kami yang saat itu lagi serius mengikuti pembelajaran daring dengan lantangnya menyampaikan ke gurunya bahwa dia akan melakukan kegiatan memasak untuk adik-adiknya.

Saya dan mamanya yang saat itu lagi santai di teras kaget mendengarnya. Apa anak saya serius atau bercanda ini. Karena masih online, maka kami tidak menggangu keasyikan pembelajaran daring mereka. Setelah pembelajaran daring berakhir, perlahan mamanya menghampiri anaknya. Kakak mau masak ? Iya ma... kakak mau jadi Koky. Mau masak Burger untuk adik Afif dan Adik Ara katanya.

Saya yang mendengar percakapan itu langsung mengajungkan jempol. Bagus! Ide yang sangat cemerlang. Lanjutkan Nak, kataku. Tapi pa... tapi kenapa... aku mencoba mendekatinya untuk mencari tahu apa yang menjadi kendalanya. Tapi... papa harus bantu karena ini harus dibuat videonya. Papa kan punya Youtube, jadi bantu dong pa... . Siap Komandan! Jawabku.

Sebenarnya tidak ada yang aneh dari cerita diatas, semua biasa-biasa saja. Yang membuat kami tertarik untuk menuliskan cerita ini adalah tentang ketertarikan anak saya menjadi seorang Koky. Koky dibenak kami itu biasanya cederung dilakukan oleh kaum perempuan, namun ternyata anak saya justru tertarik padahal dia seorang laki-laki. Memang tidak ada yang aneh, semua sah-sah saja. Buktinya Chef di restoran-restoran saat ini didominasi kaum pria.

Cerita yang kami bagikan lewat tulisan ini dapat kita renubgkan bahwa sebagai orang tua harus menyadari zaman telah berubah. Teknologi telah merubah segalanya. Mari mendalami dan memahami karakter dan jiwa anak-anak tanpa harus memaksakan ego kita sebagai orang tua. Biarkan anak-anak mencari jati dirinya sendiri.

Harifuddin Mansyur 07/07/2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Semoga cita-cita ananda tercapai. Sukses dunia akhirat untuk ananda. Aamiin

07 Jul
Balas

Makasih....

08 Jul



search

New Post