Harini Setijowati, SKM, MHSc.

Aku seorang widyaiswara di BPSDMD Provinsi Jawa Tengah. Membaca dan menulis merupakan satu paket habituasi. Alhamdulillah, bersama Media Guru Indonesia, aku ban...

Selengkapnya
Navigasi Web
Bermain Data (Seri 4, Tagur 174)
Sumber gambar https://www.google.com/search?q=gambar+tulisan+analisis&tbm=isch&ved=2ahUKEwivgszrg6zsAhVa53MBHY2VD8oQ2-cCegQIABAA&oq=gambar+tulisan+analisis&gs_lcp=CgNpbWcQDFAAWABg9YAIaABwAHgAgAEAiAEAkgEAmAEAqgELZ3dzLXdpei1pbWc&sclient=img&ei=_bWCX--PHdrOz7sPjau-0Aw&bih=625&biw=1366#imgrc=W8gZP1PCKG04WM

Bermain Data (Seri 4, Tagur 174)

Pada seri 1 sudah dibahas tentang data, originality, dan novelty. Seri 2 dan 3, kenalan dengan penelitian kualitatif. Selanjutnya mau apa lagi ya?

Begini, kalau data hasil penelitian sudah berwujud. Artinya ada visualisasi atau grafik yang menarik. Demikian juga dengan kalimat yang sudah tertata dalam koding, akan mudah untuk disimpulkan atau ditemukan fenomena sesuai topik penelitian.

Di sinilah pemaknaan di mulai. Lihat kembali pada teori-teori yang sudah direview pada bab sebelumnya. Kalau itu buah mangga, maka istilahnya dikupas. Karena ini penelitian ilmiah, maka istilahnya dikaji, dibahas, dianalisis kesesuaiannya dengan teori-teori tersebut. Apakah harus sesuai?

Jawabnya adalah “tidak”. Justru ketika tidak sesuai, akan bisa diajukan sebagai temuan teori baru. Namun, harus diujicoba lagi kebenarannya. Valid atau reliable-kah temuan tersebut. Peneliti akan menemukan jawaban penelitian yang dicarinya. Data dan fakta akan menjadi bukti. Rangkaian kalimat akan menjadi penuh makna dan mengandung unsur ilmiah. Apapun hasilnya pada suatu penelitian, wajib dihargai. Karena ada proses berpikir dan analisis didasarkan atas keilmuannya.

Hasil penelitian dan pembahasan, biasanya ditaruh di bab yang sama. Maka, penyajiannya harus runtut, sesuai dengan pertanyaan masalah penelitian. Hasil penelitiannya apa, kemudian disusul dengan analisis sesuai teori yang dibahas. Begitu dan seterusnya. Jangan lupa, masalah penelitian nyambung juga dengan tujuan penelitian. Misal tujuan penelitian ada tiga, maka sub bab pada hasil dan pembahasan juga ada tiga. Orang membaca akan sangat mudah karena jelas nyambung. Ini juga sekaligus crosscek. Sudah dapat data atau belum untuk menjawab pertanyaan penelitian. Hal ini penting, untuk mencegah bertanya kepada informan. Misal mereka diminta mengisi data tempat tanggal lahir.

Buat apa? Apakah tempat tanggal lahir mau dianalisis? Kalau hanya usia, langsung saja diberi tempat mengisi, dalam tahun. Begitu juga dengan meminta nama informan atau responden dituliskan. Buat apa juga? Mau diprosentase yang awal abjadnya a, b, atau c? Pernah juga minta NIP untuk penelitian PNS. Yang ini lebih parah lagi. Keamanan data, siapa yang menjamin? Ini yang sering dilupakan peneliti. Yang diperlukan adalah data dan informasi terkait topik, jangan malah melenceng. Responden atau informan butuh privacy. Etika penelitian harus dijunjung tinggi.

Tetap semangat memajukan Iptek profesi. Insyaallah besok disambung lagi.

Semarang, 11 Oktober 2020

Salam Sehat, Sukses Mulia

Harini S.

WI BPSDMD Prov. Jateng.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Terima kasih paparannya, Ibu. Salam sehat dan berkah selalu buat Ibu.

11 Oct
Balas

Thanks Mbak Eny.

11 Oct

Super sekali...semangat dan sukses selalu sahabat literasi...mari kita terus budayakan literasi dengan Saling Kunjung Saling Sanjung...

11 Oct
Balas

Yes Pak Sucipto yang awesome.

12 Oct



search

New Post