Guru yang paling saya kenang adalah ibu Kasiyati. Waktu itu mulai tahun 1974 sampai dengan 1980, saya tercatat sebagai murid di SD Negeri 1 Karangtalun Kabupaten Cilacap Provinsi Jawa Tengah.

SD jaman dulu gurunya tetap dari kelas I sampai kelas V, baru di kelas VI diajar oleh pak Arief. Saya wajib berterima kasih kepada beliau berdua, karena banyak sekali kenangan, pelajaran, dan nasihat beliau, terutama dari ibu Kasiyati.

Sekitar tahun 1995, saat itu saya sudah bekerja di Yogyakarta, saya mendengar kalau ibu Kasiyati meninggal karena terserempet motor. Saya sangat prihatin dan kasihan mendengarnya. Dulu beliau selalu naik sepeda kalau ke sekolah. Saya hanya bisa berdoa, semoga Allah SWT memaafkan segala kesalahannya, menerima semua amal baik, dan ibadahnya, amin……

Tahun 2015 ketika Mendikbud Anies Baswedan, menghimbau untuk mendatangi guru-gurunya yang masih hidup. Himbauannya, “ Temui guru-gurumu, cium tangannya, dan tanyakan kabarnya”.

Saat itu saya langsung teringat dan berencana untuk menemui pak Arief yang telah lama pensiun dan saya sudah menjadi guru Madrasah Aliyah di Purwokerto Kabupaten Banyumas Provinsi Jawa Tengah. Sebelumnya saya pernah menjadi guru di Sumatra tepatnya di kota Arga Makmur Kabupaten Bengkulu Utara Provinsi Bengkulu. Jarak dari Purwokerto ke Cilacap paling cuma 1 jam perjalanan atau sekitar 60 km.

Waktu itu hari minggu, saya ditemani adik saya yang juga pernah diajar oleh pak Arief dan teman satu kelas saya waktu SD. Pertemuan yang mengharukan, ternyata pak Arief tidak lupa dengan kami, namun beberapa tahun yang lalu pak Arief pernah sakit tekanan darah tinggi, tetapi saat itu sudah tampak sehat, hanya memang pendengarannya sudah agak berkurang. Tak lupa saya bawakan buah tangan untuk beliau. Doa saya semoga pak Arief selalu diberikan kesehatan, amin….