Hari Prasetio

Lahir di Cilacap 25 Maret 1967. Lulusan SDN 1 Karangtalun Cilacap (1980), SMPN 4 Cilacap (1983), SMAN 1 Cilacap (1986). Alumni Universitas Sebelas Maret Sur...

Selengkapnya
Navigasi Web
PENGABDIAN  TANPA AKHIR (Refleksi Hari Guru Nasional 2017)
Sumber : Kabar Triton Kaimana

PENGABDIAN TANPA AKHIR (Refleksi Hari Guru Nasional 2017)

Pemerintah Republik Indonesia dengan Keputusan Presiden Nomor 78 Tahun 1994 dan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005, menetapkan hari lahir Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) tanggal 25 November sebagai Hari Guru Nasional dan diperingati setiap tahun. PGRI lahir pada 25 November 1945, setelah 100 hari proklamasi kemerdekaan Indonesia. Semangat proklamasi 17 Agustus 1945 menjiwai Kongres Guru Indonesia pada tanggal 24-25 November 1945 di Surakarta. Cikal bakal organisasi PGRI adalah diawali dengan nama Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB) tahun 1912, organisasi perjuangan guru-guru pribumi pada zaman Belanda ini merupakan semangat kebangsaan Indonesia yang telah lama tumbuh di kalangan guru-guru bangsa Indonesia pada waktu itu. Kemudian tahun 1932 berubah nama menjadi Persatuan Guru Indonesia (PGI), perubahan ini sangat mengejutkan pemerintah Belanda, karena kata “Indonesia” yang mencerminkan semangat kebangsaan sangat tidak disenangi oleh Belanda. Sebaliknya kata “Indonesia” ini sangat didambakan oleh guru-guru pribumi dan bangsa Indonesia (sejarah PGRI).

Itulah penghormatan kepada guru atas jiwa pengabdian, tekad perjuangan, dan semangat persatuan dan kesatuan PGRI yang secara historis terus dipupuk dalam mempertahankan dan mengisi kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Seiring dengan perjalanan republik ini dan dinamika politik yang sangat dinamis, saat ini PGRI tetap setia dalam pengabdiannya sebagai organisasi perjuangan, organisasi profesi, dan organisasi ketenagakerjaan yang bersifat unitaristik, independen, dan tidak berpolitik praktis.

Guru adalah kunci pendidikan. Artinya, jika guru sukses, maka kemungkinan besar siswanya akan sukses. Guru adalah figur inspirator dan motivator bagi siswanya dalam mengukir masa depan. Dengan kata lain, peran guru sangatlah penting bagi pembentukan karakter, cita-cita, dan visi misi yang menjadi impian siswanya di masa mendatang. Di balik kesuksesan seorang murid, tentulah ada sosok guru yang ideal. Seorang guru yang mampu memberikan inspirasi dan motivasi.

Dalam pembahasan ini, munculnya guru-guru yang berkualitas menjadi kebutuhan pokok yang tidak bisa ditawar lagi. Guru yang berkualitas adalah guru yang ideal dan inovatif. Guru yang senantiasa berinovasi dalam mengajar siswanya guna mencapai tujuan yang maksimal. Guru yang ideal adalah guru yang mempunyai kompetensi tinggi, bermoral baik sehingga dapat menjadi teladan bagi siswanya, dapat membagi waktu dengan efisien, memahami kondisi siswa serta kreatif dan inovatif melakukan pembaharuan dalam kegiatan belajar mengajarnya.

Berbicara mutu pendidikan tidak terlepas dengan kualitas guru. Akhir-akhir ini dikeluhkan tentang rendahnya mutu pendidikan. Kualitas hasil pendidikan di tengah masyarakat pada kenyataannya sekarang ini bukan saja diukur dari nilai hasil ujian akhir atau besarnya indek prestasi yang dihasilkan. Terkait dengan mutu pendidikan, masyarakat sudah mulai melihat dari seberapa jauh lulusan lembaga pendidikan mampu tampil di tengah-tengah kehidupan masyarakat. Sekalipun angka hasil ujian akhir dan indek prestasi cukup tinggi, tetapi jika lulusannya belum mampu memenangkan kompetisi dalam memperebutkan lapangan kerja yang tersedia dan apalagi menciptakannya sendiri, maka kualitas pendidikan dimaksud belum memenuhi harapan. Selama ini tolak ukur kualitas pendidikan sebatas dirupakan dalam bentuk angka-angka, tetapi sebenarnya hal itu belum mencukupi.

Melihat kenyataan di atas, seakan sistem pendidikan sekarang ini terasa sudah kehilangan ruhnya. Penyelenggaraan pendidikan hanya sebatas ditargetkan agar siswa cepat lulus dan memperoleh ijasah. Sebelum ujian dilaksanakan, siswa diberikan intensifikasi pelajaran tambahan, diberikan try out / latihan menjawab soal-soal ujian, dan semacamnya. Dengan demikian tugas sekolah, seolah-olah bukan lagi agar menjadikan siswa semakin cerdas dan berkarakter atau berakhlak, melainkan agar siswa segera lulus itu saja.

Ada peribahasa “Berguru kepalang ajar bagai bunga kembang tak jadi”, artinya belajarlah sungguh-sungguh, jangan kepalang tanggung / jangan tanggung-tanggung. Peribahasa ini walau pendek tetapi sarat akan arti yang sangat mendalam. Apabila suatu ilmu atau pelajaran tidak sempurna dipelajari, maka tidak akan mendatangkan suatu manfaat.

Mari kita renungkan kembali bahwa bersekolah itu sebenarnya juga bisa disebut berguru. Mendapatkan ilmu dan membangun karakter atau akhlak tidak akan mendapatkan hasil maksimal jika tanpa kehadiran guru. Kalau sekedar mendapatkan informasi, keterangan, atau pengetahuan, sekarang ini merupakan hal yang sangat mudah, kemudahan ini bisa diperoleh dari membaca buku, internet, atau di media sosial lainnya. Akan tetapi, untuk menjadi cerdas, apalagi sampai membentuk karakter atau akhlak dalam mendapatkan ilmu, tidak akan cukup dilakukan dengan cara tersebut.

Oleh karena itu, berguru di era apapun menjadi sangat penting. Tentunya tidak sembarang orang bisa menjadi guru, guru yang kualitasnya pas-pasan akan menghasilkan lulusan yang pas-pasan pula, guru yang berkualitas akan menghasilkan lulusan yang berkualitas, maka lembaga pendidikan yang menghasilkan lulusan yang berkualitas itu akan dijadikan pilihan masyarakat atas kesohoran ilmu guru-gurunya. Selamat Hari Guru Nasional 2017, pengabdianmu tanpa akhir untuk menguatkan pendidikan karakter anak bangsa, semoga PGRI, dan bangsa Indonesia tetap jaya dalam wadah NKRI.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post