Hariyani

Hariyani adalah nama asli sejak lahir dari Ibu bernama Marsini dan Bapak bernama Paniran yang tinggal di Blitar. Berlatar pendidikan SDN Jatituri 2 Blitar, SMPN...

Selengkapnya
Navigasi Web

TEKS DISKUSI

Perundungan Verbal di Sekolah

Hariyani

Perundungan adalah tindakan tidak menyenangkan yang dilakukan terhadap seseorang baik secara verbal, fisik, ataupun sosial di dunia maya maupun di dunia nyata yang menimbulkan efek tidak nyaman, sakit hati, dan tertekan. Tindakan tersebut bisa disadari ataupun tanpa disadari oleh pelakunya. Dikatakan disadari apabila pelaku menyadari perbuatan yang dilakukan tersebut salah dan memang bertujuan untuk menyakiti. Namun, kadang pula tindakan yang dilakukan hanya bertujuan bercanda, tetapi menimbulkan efek yang tidak nyaman atau tersakiti.

Perundungan verbal juga menimbulkan rasa sakit. Bahkan pepatah mengatakan bahwa tajamnya lidah lebih menyakitkan daripada tajamnya pedang. Seseorang yang tersayat tajamnya pedang dapt diobati dengan membutuhkan waktu yang tidak lama. Akan tetapi, seseorang yang mendapat penghinaan, cemoohan, bentakan, hardikan akan menjadikan kurang percaya diri, malu, terhina, bahkan merasa tidak memiliki harga diri.

Di sekolah, perundungan ini bisa juga dilakukan oleh siswa atau juga guru. Misalnya saja dalam suatu kelas ditemukan siswa yang mempunyai sedikit kelemahan dalam bidang tertentu. Ketika pembelajaran berkaitan dengan bidang tertentu ini, siswa tersebut terus dibentak-bentak oleh gurunya karena tidak mampu menyelesaikan soal. Inilah perilaku perundungan verbal yang dilakukan guru. Siswa yang pemalu akan merasa tersiksa dengan ungkapan verbal guru tersebut. Jika perilaku tersebut terus berulang-ulang akan semakin menimbulkan ketidaknyamanan. Sangat disayangkan jika siswa akan merasa rendah diri, fatalnya lagi jika siswa semakin tertekan dan trauma menghadapi guru semacam ini.

Permasalahan tersebut akan menimbulkan berbagai reaksi. Dari sudut mana pun cara memandangnya. Ada yang menyetujui tindakan guru itu, ada pula yang mendukung. Jika dipandang dari sudut siswa, siswa yang merasa mempunyai kelebihan dalam bidang yang diampu guru tersebut akan lebih menyalahkan a siswa yang lemah. Mereka akan mengatakan malas belajar, tidak mau bertanya, ada juga yang menyatakan memang bodoh. Hal ini akan terus menerus dilakukan sehingga akan terjadi pula perundungan dari siswa terhadap siswa yang lain.

Namun, jika siswa yang tingkat kemampuannya sama dengan yang lemah akan membela bahwa setiap orang mempunyai kemampuan yang berbeda-beda. Dalam satu bidang ia lemah, mungkin dalam bidang lain ia unggul. Jika mau memandang keunggulan yang dimilikinya maka rasa saling menghormati akan teman akan terbina. Perundungan antar teman tidak akan terjadi. Pemahaman dan pengakuan sangat dibutuhkan.

Sebenarnya permasalahan tersebut harus saling dipahami bahwa setiap orang mempunya sisi kelemahan dan sisi kekurangan baik dari pihak guru maupun dari pihak siswa. Jika guru memahami perbedaan individual, maka tidak akan terjadi perundungan. Sebaliknya, jika siswa juga menyadari kelamahannya dan terus berusaha, maka tidak akan menerima kekerasan verbal. Sekeras apa pun batu itu, jika terus menerus ditetesi air akan hancur juga. Jadi tidak aakan ada kata-kata bodoh terucap baik dari guru maupun teman.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren bu, sukses dan salam literasi

24 Feb
Balas

Sukses bunda. Pendapat pro dan pendapat kontra dalam teks diskusi. Salam.kenal. Salam literasi. Izin follow Bun

24 Feb
Balas



search

New Post