GENRE PUISI-PUISI PANAS (INDONESIA) UNTUK LITERASI BANGSA (bagian 1)
Oleh. Hariyanto
Pertama saya ingin berpesan untuk tenang dalam memahami judul tulisan ini. Panas disini tidak perlu ditafsiri seperti film panas, atau berita panas, atau uang panas....tetapi harus dikaitkan dengan “untuk literasi.
Panas disini saya ibaratkan sebuah media yang m=sangat menarik. Dan Puisi itulah yang sangat menarik untuk berliterasi. Puisi-puisi di Indonesia mungkin banyak ragamnya, ada puisi dari zaman dahulu, jenis puisi lama seperti syair, pantun, gurindam. Atau bentuk baru dengan model sesuai jumlah lariknya dalam satu bait, ada puisi 2 larik, 3, larik, 4 arik, 5 larik sampai ada 10 larik hingga 14 larik (soneta) Kita tidak sedang menginventaris jenis dan ragam puisi, namun kita sedang fokus pada puisi “panas” yang sangat memungkinkan untuk kegiatan literasi, baik di rumah, maupun di sekolah.
Kegiatan literasi disini juga lebih dekat pada pengertian literasi baca tulis. Artinya seorang siswa sekolah bisa diajak berlatih untuk menulis puisi atau membacakannya. Kedua ketrampilan inilah yang ingin dibentuk dalam berliterasi. Sehingga jika goal dari berliterasi ini baik maka akan memberi dampak “sampingan” yang baik pula. Dampak sampingan trampil menulis puisi adalah antara lain siswa menjadi lebih paham akan satu hal tertentu. (obyek).
Kita mencoba membuka beberapa puisi panas Indonesia :
GURINDAMMenurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) daring, gurindam berarti sajak dua baris yang mengandung petuah atau nasihat. Dalam buku Sastra Indonesia Untuk Siswa Madrasah Aliyah (MA) karya Cikawati, gurindam adalah bentuk puisi lama yang terdiri dari dua bait, tiap bait terdiri dari dua baris kalimat dengan rima yang sama, yang merupakan satu kesatuan utuh. Dikuip dari laman : https://www.haibunda.com/parenting/20220118113519-61-264801/25-contoh-gurindam-berisi-nasihat-untuk-dikenalkan-ke-anak)
Baris pertama biasanya berisi masalah, dan bars kedua berisi pemecahannya.
Pengarang gurindam yang sangat terkenal adalah Raja Ali Haji dengan karya berjudul Gurindam Dua Belas. Dalam bukunya ini, dijelaskan bahwa gurindam biasanya terdiri dari sebuah kalimat majemuk yang dibagi menjadi dua baris bersajak.
Tiap-tiap baris itu merupakan sebuah kalimat dan hubungan antar kalimat, atau hubungan anak kalimat dan induk kalimat. Jumlah suku tiap baris tidak ditentukan, begitu pun dengan iramanya yang tidak tetap.
Raja Ali Haji menerangkan gurindam sebagai:
"Perkataan yang bersajak pada akhir pasangannya, tetapi sempurna perkataannya dengan satu pasangan."
Ciri Gurindam
Seperti karya sastra lainnya, gurindam juga memiliki ciri-ciri yang khas, Berikut 6 ciri gurindam:
Terdiri atas dua baris pada setiap baitnya.
Setiap barisnya mempunyai jumlah 10-14 kata.
Setiap barisnya memiliki keterkaitan sebab akibat.
Setiap barisnya mempunyai bersajak atau rima A-A, B-B, C-C, dan seterusnya.
Maksud dan isi gurindam ada di baris kedua.
Isi gurindam umumnya tentang kata-kata mutiara, filosofi hidup, atau nasihat-nasihat.
Contoh Gurinda:
Apabila janji tidak ditepati Orang tak percaya sampai mati
Barang siapa berbuat cermat Hidupnya akan selalu selamat
Barangsiapa meninggalkan zakat Tiadalah hartanya beroleh berkat
Dengan ibu hendaklah hormat Supaya badan dapat selamat
Kalau mulut tajam dan kasar Boleh ditimpa bahaya besar
Jika ilmu tidak sempurna Tiada berapa ia berguna
Jika kamu bersifat budiman Dipandang sebagai bunga di taman
SYAIR :
Menurut Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, syair berasal dari Persia dan dibawa masuk ke Nusantara bersama dengan masuknya Islam ke Indonesia. Pengertian Syair Istilah syair berasal dari bahasa Arab yaitu syi’ir atau syu’ur yang berarti “perasaan yang menyadari”. Kata syu’ur kemudian berkembang menjadi syi’ru yang berarti “puisi” dalam pengertian umum. ( https://katadata.co.id/safrezi/berita/61b2e9b33d9a1/pengertian-syair-ciri-ciri-jenis-dan-contohnya Penulis: Iftitah Nurul Laily)
Ciri-ciri Syair
Menurut publikasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, berikut ciri-ciri syair.
Setiap bait terdiri dari empat baris. Setiap baris terdiri atas 8-14 suku kata. Bersajak a-a-a-a. Semua baris adalah isi. Bahasa yang digunakan biasanya berupa kiasan. PanjiJenis SYAIR 1. Syair Panji : berkisah sekitar kerajaan
Syiar Romantis Syair Sejarah Syair Kiasan Syair agama dan atau pendidikanContoh Syair Agama
1. Jauhi semua perbuatan jahat
Jauhi pula perbuatan maksiat
Mari kita segera bertobat
Supaya kita selamat dunia akhirat
2. Jangan risau dengan cobaan
Jangan bersedih karena kesulitan
Berdoa saja pada Tuhan
Insyaallah Dia kan kabulkan
3. Ingatlah pada dosamu
Ingatlah akan kelalaianmu
Perbaiki hati dan dirimu
Tuhan pasti kan menyayangimu
Contoh Syair Cinta
1. Dia telah menanam cinta
Serta rasa dalam hati dan jiwa
Membuat gundah yang mengalaminya
Gelisah yang akhirnya dirasa
2. Dia juga telah mengukir nama
Terlukis hebat di dalam jiwa
Rindu jadi selalu membara
Hati terbakar gegara asmara
Contoh Syair Pendidikan
1. Dengarlah para anak muda
Rajinlah belajar sepanjang masa
Ilmu itu tak akan habis dieja
Untuk bekal sepanjang usia
2. Ayo ke sekolah tak perlu malas
Belajar yang rajin di masing-masing kelas
Jaga sikap jangan jadi orang culas
Jangan biarkan hati berubah kera
(bersambung)
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar