RAMAN-ROMAN TERGOLEK
ROMAN-ROMAN TERGOLEK
Oleh. Hariyanto
Roman-roman tergolek lunglai
Tanpa tenaga
Tanpa daya
Begitu saja bersandar
Di atas bumi
.
Pandemi menghabiskan kekuatannya
Luluh lantakkan sendi hidupnya
Tak tersisa sedikit pun
.
Kapan semua berakhir
Apakah menunggu napas
Berhenti
Karena saat ini napas pun
Tinggal satu-satu
Keluar masuk
Antara mati hidup
Menunggu pasokan
Oksigen penghidupan
.
Menunggu
Menunggu
Satu harapan
kepastian
Sisa hidup
Dari yang Maha Menghidupkan.
Burung kutilang
Bernyanyi merdu
Dari balik sangkar emas
Memecah sunyi
.
Suara batuk terbata-bata
Tak lagi bisa ditahan
Oleh tangan melemah
Yang menutup sunyi.
Blitar, 24 Februari 2022
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar