MenulisRutin 593(Hari ke 218, tahun ke II)

Sebuah kebiasaan baik memang harus dipertahankan, syukur bisa ditingkatkan. Dan sebaliknya sebuah kebiasaan buruk, harusnya dikurangi, syukur bisa ditinggalkan sama sekali. Karena sebuah kebiasaan bisa saja berkembang menjadi karakter atau sifat yang akan sulit dihilangkan, kalau itu sebuah kebiasaan baik, sudah sepantasnya disyukuri, namun kalau kemudian menjadi sebuah karakter yang buruk, tentu anda sendiri yang merugi dan tidak menutup menjadi hal yang merugikan orang lain dengan kebiasaan buruk yang selalu diulang-ulang, hmmmm..sungguh menyebalkan.

Kebiasaannya selalu menamatkan bacaan surat Yasin sebanyak 3 kali setiap harinya, ditambah selalu berdzikir di saat sedang berdiam diri, ternyata menjadi simpanan pahala yang menjadi alasan terhindarnya salah satu rumah di dusun Renteng yang mayoritas rumahnya tertimbun pasir dan debu erupsi gunung Semeru. Rumah Pak Ro, demikian biasanya warga memanggil tukang petik kelapa tersebut. Hidup sederhana bersama isteri, anak dan menantunya, berikut dua cucu kesayangannya, tanpa sekalipun meninggalkan kewajiban salat berjamaah, ternyata menjadi alasan yang membuat aliran lahar menghindari rumah dan halamannya yang nampak tetap bersih, kalaupun ada debu yang menempel, hanya karena tiupan angin yang membawanya bersama deras aliran lahar dingin yang terjadi 10 hari yang lalu itu.

Sofa yang telah berlubang disana sini terlihat bersih, juga beberapa tanaman yang ada di halaman rumah, sepertinya tidak tersentuh aliran lahar sama sekali. Demikian juga tatanan peralatan rumah tangga di dalam rumah juga tetap dalam keadaan rapi, seperti tidak pernah terjadi apapun, padahal hampir semua rumah yang ada, hanya terlihat ujung atap, bahkan truk di depan rumah juga ikut tenggelam dalam lautan lahar....Subhanallah

Lumajang, 15 Desember 2021