MenulisRutin 591(Hari ke 216, tahun ke II)

Korban terdampak bencana erupsi Semeru lumayan banyak, bahkan ada sebuah desa yang di harapkan bisa direlokasi ke tempat lain karena hampir tidak satupun rumah yang layak ditinggali karena erupsi yang hanya menyisakan ujung atap rumah. Sehingga bisa dibayangkan, seberapa banyak kerugian yang dialami warga serta trauma yang menyertai penderitaan mereka. Namanya erupsi yang salah jalan, karena tidak melewati jalur yang disiapkan, malah masuk ke perkampungan warga dan meluluhlantakkan semuanya, tanpa meninggalkan sisa, Astaghfirullah.....

                        Dan beberapa desa yang tidak terdampak, menjadi tujuan pengungsi, yang tidak sempat menyelamatkan diri dan  hanya mengenakan baju yang melekat di badan. Sebagai bentuk rasa peduli sesama manusia, maka beragam bantuan di datangkan ke tempat penampungan pengungsi, baik dari sesama warga Lumajang maupun yang berasal dari luar daerah sebagai bentuk solidaritas karena erupsi Semeru adalah bagian dari bencana dengan skala Nasional, tak heran jika kunjungan dari pejabat, juga merupakan kunjungan yang cukup menghibur kesedihan dan stres yang ada.

                        Tingkah laku para pengungsi yang nglunjak karena mungkin terbiasa dengan keberadaan keluarga sebelumnya yang serba berkecukupan dan tidak menyadari sepenuhnya dengan perubahan yang sedang terjadi dan memaksa mereka harus menyesuaikan diri, dengan lebih banyak bersyukur. Hal ini menjadikan beberapa wilayah pengungsian menyatakan tidak sanggup dengan tingkah laku mereka.

Dalam rasa jengkel yang memenjara,

Lumajang, 13 Desember 2021