Harlis Purwaningsih

Fb: Harlis Purwaningsih Lahir di Probolinggo dan mengenyam pendidikan mulai TK sampai Perguruan Tinggi di kota Malang yang tidak lagi dingin...sehingga memutus...

Selengkapnya
Navigasi Web
Trauma  Healing

Trauma Healing

MenulisRutin601(Hari ke 226, tahun ke II) 

Sisa hujan kemarin sore, hanya meninggalkan bekas di sisi kiri dan kanan aspal hotmix yang kami lewati menuju desa Bulak Klakah, desa Jarit, kecamatan Pasirian yang menjadi tujuan pertama kami siang itu. Perjalanan bakti sosial dalam rangka mewujudkan program kerja sie Sosial Budaya yang telah direncanakan beberapa hari setelah erupsi Gunung Semeru yang terjadi pada 4 Desember lalu.

 

Mobil Hiace warna silver milik sekolah telah meninggalkan  halaman sekolah yang sedang menuntaskan  kegiatan class meeting, lumayan gerah panasnya, sebelum mas Frans menghidupkan AC mobil di saat mobil melewati gerbang sekolah. Dari kecamatan kota menuju posko utama untuk menitipkan sembako, baju layak pakai dan beberapa pampers serta susu untuk anak-anak di posko yang ditempati puluhan KK dari desa terdampak erupsi gunung Semeru, diterima petugas yang bertanggungjawab dengan senang hati. Setelah bebarapa kali mengambil gambar untuk dokumentasi laporan e-reporting hari itu, kami melanjutkan perjalanan menuju desa Candipuro, pada salah satu posko utama yang mengambil tempat di SMAN Candipuro.

 

Memasuki gerbang sekolah yang nampak asri karena beragam tanaman yang digantung di sisi  kiri dan kanan jalan menuju gerbang sekolah, yang agak menjorok kedalam sejauh kurang lebih 50 km itu, ternyata ditempati puluhan KK yang terdampak langsung erupsi gunung semeru. Di SMAN Candipuro tersebut, beberapa kelas di tempati beberapa KK, dan beberapa tenda terpasang di sana dengan beberapa rekan dari dinas terkait berjaga di dalamnya. Tenda utama yang terbuat dari bahan yang tembus pandang, nampak ditempati beberapa anak-anak yang sedang menunggu teman-teman sebayanya untuk mendapatkan program “trauma healing” yang akan kami lakukan pada siang hari ini.

Kulihat mata kuyu, baju yang lusuh, dan beberapa diantara mereka kulihat rebahan, tidak lagi duduk di saat menunggu, saat kutanya kenapa kok tiduran? “Leherku sakit, karena tadi malam salah posisi pada saat tidur”. Dan acara “Trauma Healing” itupun dimulai dengan bernyanyi, bercerita, saling tanya jawab, bermain tebak-tebakan, dan pelan namun pasti, kulihat pijar mata yang mulaiu bersinar di saat es cream yang kami bawa, mulai dibagikan pada tangan mungil mereka yang sedang mendengarkan cerita bu Windy yang mengajak mereka untuk tetap berperilaku hidup sehat di tempat pengungsian.

Menjelang waktu Ashar, seluruh rangkaian acara telah berhasil kami selesaikan dan meski rasa lelah mulai menggelayuti badan, namun rasa puas mengisi ruang hati kami dengan kegiatan hari itu, Alhamdulilah.

 

 

Lumajang, 23 Desember 2021

 

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post