(Bukan) Gadis Penjual Korek Api
Bu Farida baru saja meletakkan cangkir tehnya di atas meja. Rasa panas melepuh di ujung lidah guru berusia senja itu. Suasana masih pagi. Murid-murid berlalu lalang di depan pintu kantor. Beberapa guru sudah ada yang berdiri di halaman sekolah mengecek siswa-siswa yang berderap melangkah menuju kelas masing-masing. Tak lama muncullah sosok itu. Sosok yang tiap sebelum lonceng berbunyi, melangkah takut-takut dan ragu menuju mejanya. Gadis yang sudah 3 bulan ini ditinggal ibunya karena demam tinggi. Gadis itu memaksakan senyumnya, hendak berkata-kata tapi tercekat.
Bu Farida mafhum. Dengan gestur tangannya dia menyuruh gadis itu mendekat. Gadis itu membuka kotak plastik lion star bening berisi Kue jorong-jorong. Kue ini bertekstur lembut dan rasanya manis. Dibungkus dengan daun pandan, beraroma wangi. Gadis itu menjualnya dengan harga seribu rupiah. Pelan Bu Farida mengamati kue kue itu. Dan mengambil 3 potong. Tiga lembar uang ribuan ia selipkan ke saku baju gadis itu. Gadis itu termangu sebentar. Kemudian mengucapkan terima kasih dengan pelan. Ia pun perlahan pergi dari hadapan bu Farida. Tanpa banyak kata.
Bu Farida memandangi punggung gadis itu. Dia adalah murid kelas 4 di sekolah ini. Melihat gadis ini, bu Farida bagai membuka kaca besar berisi sosok dirinya saat muda dulu. Miskin. Malu. Ringkih. Bu Farida menelan ludah. Dengan ragu ia mengambil dompet kusamnya dari saku baju. Tersisa tujuh ribu rupiah. Dan hanya itu uang yang ia pegang untuk hari ini. Dan masih harus bertahan selama 12 hari kedepan. Dengan uang yang ada di tangan. Bu Farida tersenyum. Setidaknya hari ini dia dan gadis itu masih bisa makan. Entah besok, dan besoknya lagi.
Khatulistiwa, 30 Juni 2020
#Tantangan menulis hari ke-2
#Tulisan ke-4
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Menyentuh banget. Saya yakin masih banyak yang seperti dia.
Terima kasih master.
Sip
Makasih bu
Keren abiis. Mantab. Salam literasi.
Terima kasih pak edi
Hebat bu Farida.... Insha Allah besok masih ada rejeki.
Aamiin..terima kasih kunjungannya pak
Menyentuh hati ceritanya bun... bagus sekali...
Makasih bunda cantik
Terharu bu. Salam literasi
Salam literasi bu
Mantap jiwa... salam literasi
Wah...terima kasih kunjungannya, bro