Harnieti

HARNIETI, M. Pd, lahir 6 Agustus 1973 di Pilubang Kecamatan Harau Kabupaten Lima Puluh Kota. Ia menyelesaikan pendidikan menengahnya di SMEAN Payakumbuh...

Selengkapnya
Navigasi Web
SEKOLAH YANG KONDUSIF

SEKOLAH YANG KONDUSIF

SEKOLAH YANG KONDUSIF

Oleh: Harnieti, M. Pd

(Kepala UPTD SMPN 1 Kecamatan Luak)

Sekolah yang baik tentu saja adalah sekolah yang mampu menjadikan warga sekolahnya merasa aman, nyaman dan betah selama berada di lingkungan sekolah. Apabila kondisi tersebut telah dirasakan oleh setiap warga sekolah, maka dapat disimpulkan bahwa sekolah tersebut sudah kondusif. Mewujudkan sekolah yang kondusif tersebut tentu butuh usaha dan kerjasama yang solid antar warga sekolah.

Sekolah dapat juga dikatakan sebagi sekolah yang kondusif jika lingkungan sekolah aman, tertib, memiliki efektivitas yang tinggi dan dapat menerapkan aturan dengan baik, sehingga mampu melaksanakan proses belajar mengajar dengan baik pula. Sekolah sebagai sebuah lingkungan pendidikan, perlu mewujudkan lingkungan yang kondusif tersebut. Sebab salah satu faktor penting yang dapat memaksimalkan kesempatan pembelajaran bagi peserta didik adalah lingkungan pembelajaran yang kondusif.

Lingkungan pembelajaran dalam hal ini merupakan segala sesuatu yang menyangkut keterlaksanaan proses pembelajaran. Sedangkan kondusif artinya keadaan yang benar-benar sesuai dan mendukung untuk keberlangsungan proses pembelajaran itu sendiri.

Proses pembelajaran merupakan suatu proses interaksi antara peserta didik dengan lingkungan belajarnya, sehingga akan terjadi proses pengolahan informasi menjadi pengetahuan, keterampilan dan pembentukkan sikap ke arah yang lebih baik sebagai hasil dari proses belajar.

Setiap guru pada satuan pendidikan sebenarnya dapat sama-sama berusaha menciptakan lingkungan sekolah yang kondusif. Masing-masing guru dapat memulai dari diri sendiri ketika ia melaksanakan proses pembelajaran di kelas. Setiap guru berusaha dalam memfasilitasi setiap peserta didik untuk dapat belajar dengan baik. Apabila setiap guru telah mampu menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, maka sekolah tersebut akan mampu menjadi sekolah yang kondusif pula.

Menurut Mulyasa (2006), dalam upaya menciptakan lingkungan pembelajaran yang kondusif bagi setiap peserta didik, guru harus dapat memberikan kemudahan belajar kepada peserta didiknya. Diantaranya yang dapat dilakukan guru adalah, menyampaikan materi dengan baik, menggunakan strategi pembelajaran yang sesuai, serta menyediakan sarana belajar yang memadai.

Dalam menciptakan sekolah yang kondusif tentu saja juga harus adanya komitmen setiap warga sekolah. Komitmen tersebut dapat dituangkan dalam visi, misi dan tujuan sekolah. Selanjutnya visi, misi dan tujuan sekolah tersebut disosialisasikan kepada seluruh warga sekolah, dan setiap warga sekolah secara bersama-sama dan sukarela berjalan sesuai dengan ketentuan yang telah disepakati tersebut.

Menurut Saroni (2006) dalam Kusmoro (2008), lingkungan sekolah terdiri atas dua, yaitu lingkungan fisik dan lingkungan sosial. Lingkungan fisik dalam hal ini adalah berkaitan dengan hal yang tampak di sekitar sekolah. Dalam hal ini tentu saja berkaitan dengan sarana dan pra sarana sekolah. Faktor lingkungan merupakan hal yang sangat penting diperhatikan oleh sekolah. Penataan lingkungan yang baik, suasana yang asri dan nyaman akan memberikan pengaruh positif terhadap peningkatan kinerja guru maupun tenaga administrasi sekolah. Selain itu juga akan berpengaruh terhadap keberhasilan belajar bagi peserta didik. Sebab kejadian-kejadian pada lingkungan sekolah akan sangat berpengaruh terhadap hasil belajar anak (Muhibin, 1998). Selain itu tentu juga harus didukung oleh sarana dan pra sarana yang lengkap sesuai dengan Permendiknas Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana sekolah.

Pemenuhan sarana dan pra sarana sekolah dapat dilakukan dengan berbagai cara, baik melalui bantuan pemerintah, ataupun pihak lainnya, seperti DU/DI, komite dan lain-lain sebagainya. Kejelian dalam mengupayakan hal ini tentu terletak ditangan seorang kepala sekolah sebagai pimpinan di suatu sekolah.

Lingkungan fisik yang baik, adalah lingkungan yang diatur, didesain sedemikian rupa. Sehingga menimbulkan kesan indah dan menarik untuk dipandang mata. Segala sesuatu yang ada ditata dengan baik dan tidak asal letak dan tarok saja. Semua sesuai dengan penempatannya. Misalnya, tong sampah jangan terlalu dekat dengan tempat duduk kita, dan hal-hal lain yang perlu diperhatikan menyangkut kenyamanan dan kesehatan warga sekolah.

Lingkungan sosial berkaitan dengan pola interasksi antar warga sekolah. Lingkungan sosial yang baik juga sangat perlu menjadi perhatian bersama. Lingkungan sosial yang baik akan tercermin dari cara dan gaya warga sekolah ketika melakukan interaksi antar sesama. Apabila lingkungan sosialnya baik, maka setiap warga sekolah terlihat akrab, santai dan merasa nyaman berkomunikasi satu dengan lainnya. Selain itu terdapat kepedulian, kerjasama yang baik serta menunjukkan sikap sosial baik yang lainnya.

Membangun lingkungan sosial sekolah, perlu terlebih dahulu dengan membangun jembatan hati antar warga sekolah. Jembatan hati juga sangat penting dibangun agar terciptanya suasana yang kondusif di sekolah. Jembatan hati akan memberi pengaruh positif terhadap munculnya rasa saling menghargai, kerjasama yang baik, peduli satu sama lain, dan berbagai sikap positif lainnya. Jembatan hati terlahir dari hati. Segala yang terlahir dari hati maka akan mudah diterima oleh hati.

Dalam membangun jembatan hati antar warga sekolah dibutuhkan adanya rasa saling mendukung, memahami serta sikap positif lainnya. Jembatan hati adalah adanya saling keterhubungan antara satu hati dengan hati yang lainnya bagi setiap warga sekolah.

Dengan terbangunnya jembatan hati yang baik, maka muncul rasa kekeluargaan yang baik di sekolah. Jembatan hati yang baik akan menghilangkan jarak antara satu dengan yang lainnya. Sehingga juga akan mampu menghindari gesekan-gesekan yang bisa melemahkan bagi sekolah.

Dapat kita simpulkan, bahwa jika lingkungan fisik dan lingkungan sosial pada suatu sekolah sudah baik. Maka sekolah tersebut akan mampu menjadi sekolah yang kondusif. Sekolah yang kondusif tentu saja akan berpengaruh terhadap pencapaian-pencapaian sekolah tersebut sesuai dengan yang diharapkan. Atau dengan kata lain, sekolah yang kondusif akan lebih mudah dalam mewujudkan visi, misi dan tujuan sekolah yang telah ditetapkan. sekolah yang kondusif tentu menjadi impian bersama.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap Bu Kasek.

06 Jun
Balas

Makasih bu Vivit, sukses selalu

06 Jun

Makasih bu Vivit, sukses selalu

06 Jun

Semoga....

06 Jun
Balas

Aamiin, mks bu Eva

06 Jun

Semoga sekolah kita menjadi impian kita.

06 Jun
Balas

Semoga ya bu, sukses selalu, tks

06 Jun

Selamat ya bu, teruslah berkarya

06 Jun
Balas

Terimakasih ya Pak, semoga bisa

06 Jun



search

New Post