SINERGIS SEKOLAH DENGAN KELUARGA DAN MASYARAKAT

Oleh: Harnieti, M. Pd

Kepala UPTD SMPN 1 Kecamatan Luak

Pendidikan merupakan suatu proses belajar seseorang yang dimulai dari keluarganya. Selanjutnya masuk pada tahap sekolah, terus ke masyarakat dan kembali lagi kepada keluarga.

Keluarga merupakan madrasah pertama bagi seorang anak, sebelum ia masuk pada tahap usia sekolah. Jadi, pendidikan di keluarga sangat berperan penting dalam pembentukkan karakter seorang anak. Pendidikan dalam keluarga merupakan pendidikan yang pertama dan paling utama sebagai dasar pembentukkan watak setiap anak.

Sesuai dengan Permendikbud Nomor 30 Tahun 2017 tentang pelibatan keluarga pada penyelenggaraan pendidikan, bahwa sekolah sekolah perlu menjalin kerjasama yang baik antara sekolah dengan orang tua atau keluarga siswa dalam pembentukkan karakter siswa.

Berdasarkan Permendikbud Nomor 30 Tahun 2017, pada BAB 2 pasal 2 dijelaskan bahwa pelibatan kelaurga dalam penyelenggaraan pendidikan bertujuan untuk, pertama, meningkatkan kepedulian dan tanggungjawab bersama antara Satuan Pendidikan, keluarga dan masyarakat terhadap penyelenggaraan pendidikan. Kedua, mendorong pendidikan karakter anak. Ketiga, meningkatkan kepedulian keluarga terhadap pendidikan anak. Keempat, membangun sinergitas antara Satuan Pendidikan, keluarga dan masyarakat. Kelima, mewujudkan Satuan Pendidikan yang aman, nyaman dan menyenangkan.

Jelas bagi kita, bahwa dalam pembentukkan dan pembinaan karakter siswa di sekolah kita tidak bisa bekerja sendiri. Melainkan harus mampu membangun sinergitas yang baik yaitu dengan sesama guru, keluarga siswa maupun masyarakat.

berbicara mengenai siswa, barangkali ada saja permasalahan yang kita hadapi. Apakah berkaitan dengan cara belajarnya, sikap dan prilakunya maupun hal-hal lainnya. Di sekolah tentu saja sudah ada Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk menangani permasalahan siswa ini. Siapa yang bertangungjawab dan bentuk penanganannya.

Namun dalam menangani permasalahan siswa ini yang terpenting adalah bagaimana pihak sekolah bisa bekerjasama dengan pihak keluarga dengan baik. Sebab keterlibatan pihak keluarga tentu akan sangat membantu untuk mencari jalan keluar dari setiap permasalahan yang ada.

Sekolah harus mampu menjalin komunikasi yang baik dengan keluarga. Bagaimana cara yang bisa dilakukan pihak sekolah dalam membangun kerjasama dengan pihak keluarga dan masyarakat?. Pertanyaan sederhana ini tentu butuh perhatian sekolah untuk menerapkannya. Sebab hubungan yang baik dan kerjasama yang baik sekolah dengan keluarga siswa dan masyarakat juga merupakan penentu dalam keberhasilan sekolah dalam melaksanakan urusan sekolah.

Selain itu seringkali sekolah dihadapkan dengan masalah yang melibatkan masyarakat, terutama yang berada di sekitar lingkungan sekolah. Hal tersebut terjadi bisa saja disebabkan oleh kurangnya komunikasi antara pihak sekolah dengan lingkungan sekitar, atau kurangnya sinergis antara pihak sekolah dengan masyarakat.

Permasalahan yang sering terjadi diantaranya, terdapatnya masyarakat yang tidak mendukung program serta ketentuan sekolah. Tidak sedikit masyarakat yang memfasilitasi siswa untuk berlindung atau bersembunyi di rumah masyarakat sekitar sekolah apabila mereka malas mengikuti pelajaran tertentu. Selain itu tidak sedikit kita temui masyarakat yang punya warung di sekitar sekolah menjual rokok kepada siswa. Parahnya lagi mereka juga membolehkan siswa untuk merokok di situ.

Jika ada razia pihak sekolah, tidak jarang masyarakat sekitar yang sengaja ikut memfasilitasi siswa untuk bersembunyi di rumah atau warungnya supaya tidak ketahuan oleh guru.

Dilema seperti ini tentu saja harus difikirkan jalan keluarnya, bagaimana upaya sekolah mampu menjalin saling adanya sinergitas yang baik dengan keluarga siswa dan masyarakat sekitar. Sebab jika terdapat permaslahan seperti ini tentu saja akan mengganggu stabilitas sekolah, terutama dalam menegakkan disiplin sekolah.

Dalam rangka menjalin komunikasi yang baik dengan pihak keluarga siswa, sekolah bisa menyediakan buku penghubung antara sekolah dan orang tua siswa. Buku penghubung akan sangat bermanfat sebagai wadah komunikasi efektif dalam mendiskusikan setiap permasalahan siswa. Selain itu juga dapat dilakukan dengan memanfaatkan sarana komunikasi yang ada seperti Hand Phone.

Sementara dengan masyarakat sekitar, sekolah bisa saja melakukan komunikasi langsung maupun tidak langsung. Komunikasi langsung dapat dilakukan dengan cara mengundang masyarakat sekitar untuk bermusyarawah serta duduk bersama guna membicarakan tentang aturan-aturan sekolah.

Sekolah dapat meminta dukungan masyakarakat dalam menjalankan setiap aturan yang telah dibuat tersebut. Selain itu juga dapat melibatkan pemuka masyarakat seperti wali jorong, walai nagari dan komite dalam memediasi antara pihak sekolah dan masyarakat sekitar.

Sekolah harus mampu menjalin sinergitas yang baik dengan masyarakat sekitar, sebab masyarakat di lingkungan sekolah merupakan pagar bagi sekolah yang dapat berfungsi dalam menjaga keamanan sekolah.

Sebaliknya jika hubungan antara pihak sekolah kurang baik dengan masyarakat sekitar, bisa menjadi bumerang yang setiap saat dapat mengancam keberadaan sekolah.