Igo menjemputku tepat pukul sepuluh pagi. Sejam sebelumnya aku sempat bingung dengan pakaian apa yang akan kukenakan. Secara, Igo itu masalah penampilan nomor wahid. Dengan postur tubuh yang tinggi, tegap, dan putih, sepertinya baju apapun yang dikenakan akan nampak indah di tubuhnya. Aku tidak mau pada saat aku berjalan dengannya, ada ketidaksesuaian kostum. Kencan pertama harus benar-benar berkesan. Apa lagi, ini adalah pertama dalam sejarah, aku berjalan dengan seorang laki-laki selain bapakku tentu saja. Antara gugup dan senang bercampur aduk.

Akhirnya aku memutuskan untuk menggunakan kaos putih bergambar Menara Eiffel beserta celana jeans. Simple. Igo terlihat menawan dengan celana jeans dan kaos merah. Kulitnya yang putih bersih, terlihat kontras dengan apa yang dia kenakan.

Aku mengambil beberapa buku ke dalam keranjang di toko buku. Cerita misteri adalah jenis buku yang kusenangi. Setelah puas di toko buku, kami berdua makan siang di sebuah restaurant. Kami memilih bangku di pojok, sehingga bisa bicara dengan bebas.

“Banyak sekali novel yang kamu beli. Kamu senang membaca ya?” tanya Igo padaku, sambil melihat-lihat sinopsis yang ada di cover belakang buku.

“Iya, Igo. Aku senang sekali membaca novel misteri. Aku seakan masuk untuk memecahkan misteri di dalamnya.” Jawabku dengan antusias.

Igo menceritakan kalau dia senang berolah raga. Renang dan gym adalah kebiasaan yang sering dilakukannya sekali dalam satu minggu. Wah, pantas saja bodynya tegap dan berisi. Kalau tubuhku, sudah lama tidak pernah digerakkan. Bawaannya malas dan capek untuk olah raga. Waktu libur biasanya kuhabiskan dengan membaca buku atau menonton film seharian. Keluar dari kamar hanya untuk mengambil makanan yang diantar Bang Ojol. Selebihnya, rebahan di kasur menjadi favoritku menghabiskan akhir pekan.

Setelah selesai, Igo mengajakku untuk menonton film di bioskop. Aku mengangguk tanda setuju. Dengannya, kemanapun pergi, aku mau he he. Beberapa kali kami berpapasan dengan teman-teman satu kampus. Banyak dari mereka seakan tidak percaya dengan apa yang dilihat. Pangeran kampus berjalan dengan aku. Ada kebanggaan menelusup ke dalam hatiku. Hmmm... indahnya hari ini. Pasti kabar ini akan menjadi trending topic di seantero kampus, he he.

Hari telah sore, menjelang malam. Waktu seakan berjalan dengan sangat cepat, Igo mengantarku pulang. Sepeninggal Igo, aku langsung memandang wajahku di depan cermin. What??? Kenapa wajahku terlihat agak kusam kembali, beberapa jerawat kembali datang. Mengapa? Apakah tadi siang aku salah makan? Rasanya tidak mungkin berhubungan dengan makanan. Tadi siang aku hanya makan nasi goreng beserta juice Alpokat. Itu hal biasa yang sering aku makan. Ada apa ini?

(BERSAMBUNG)