Hartini

Hartini adalah seorang guru IPA di SMPN 1 Cigombong, Kabupaten Bogor...

Selengkapnya
Navigasi Web
RAHASIA MIRNA (82)
tokopedia.com

RAHASIA MIRNA (82)

Mirna tiba di kelas seperti biasa, pukul 06.00 pagi. Di kelas masih sepi, belum ada satupun teman sekelasnya yang datang. Mereka biasanya mulai berdatangan pukul 06.30. Mirna menaruh tas di bangkunya. Dengan segera, dia mengambil sapu di belakang ruang kelas. Mulailah ritual membersihkan kelas dimulai, menyapu kotoran-kotoran yang ada di bawah meja ataupun di bawah kursi. Semua tidak terlewatkan, termasuk sampah-sampah yang ada di laci-laci meja.

Sampah-sampah dikeluarkannya secara perlahan-lahan, lumayan banyak dan bermacam-macam. Ih,jorok... Mirna menghela napas panjang, bungkus permen, permen karet yang dibungkus kertas tisu, sampai kemasan gelas air mineral yang tersisa airnya setengah. Dua tempat sampah besar di pojok belakang kelas ya bertuliskan organik dan anorganik malah bersih tak bersampah. Mirna menggeleng-gelengkan kepalanya, melihat kelakuan teman-temannya di kelas.

Jadwal piket kebersihan sebenarnya telah tertempel di dinding kelas. Petugas piket yang datang selalu heran, karena kondisi kelas yang selalu bersih dan rapi di saat mereka datang. Mereka menduga, bahwa pak Yusup, petugas kebersihan sekolah yang membersihkannya. Tetapi menurut Bu Nani wali kelas X IPA1, petugas piket harus menjalankan tugasnya. Petugas kebersihan sekolah hanya bertugas membersihkan halaman, taman, dan kebun sekolah. Pada awalnya, mereka bertanya-tanya siapa yang selalu membersihkan ruangan kelas? Tetapi lama kelamaan petugas piket merasa tidak keberatan siapapun pelakunya, malah mereka merasa senang, terlepas dari kewajibannya membersihkan kelas. Sekelas kompak untuk merahasiakan semua ini dari Bu Nani.

Tidak ada yang mengetahui rahasia Mirna selain Dewi. Dewi sering datang pada saat Mirna sedang membersihkan ruangan kelas. Mirna dengan cekatan memembersihkannya. Semua dibersihkannya dengan cepat. Dua puluh menit cukup untuk menyulap ruangan menjadi bersih. Mirna selalu menolak untuk dibantu Dewi, dengan alasan bantuannya malah akan memperlambat kerjanya. Mirna meminta Dewi untuk tetap di luar kelas sebelum dia selesai membersihkan semuanya. Dewi selalu duduk dengan sabar di bangku depan kelas sampai Mirna menyuruhnya masuk. Mirna selalu meminta padanya untuk menutup mulut tentang rahasia ini pada teman-teman sekelas. Benaknya selalu bertanya-tanya tentang hal ini.

“Dewi, ayo masuk. Aku sudah selesai,” ujar Mirna sambil meletakkan semua alat-alat kebersihan kembali ke tempatnya.

“Mirna, aku boleh bertanya?” Dewi tidak kuat menahan rasa penasaran.

“Ada apa, Dewi. Kamu mau lihat PR matematikaku?”

“Bukan. Aku penasaran dengan kegiatan kamu, membersihkan ruangan kelas setiap hari. Mengapa?” Dewi menatap Mirna, meminta penjelasan. Mirna hanya tersenyum tersipu, ragu-ragu untu menjawab.

Akhirnya Mirna berjanji akan menjawab rasa penasaran Dewi, dengan satu syarat untuk tidak mentertawakannya. Setelah Dewi menyetujui, Mirna menceritakan semuanya. Mirna senang menyapu kelas yang kotor, karena dia tidak pernah diijinkan oleh ibunya untuk melakukan semua itu di rumahnya. Semua telah dikerjakan oleh beberapa asisten rumah tangga yang ada di rumahnya. Terkadang Mirna memperhatikan cara-cara yang dilakukan oleh para art pada saat membersihkan rumahnya. Akhirnya, Mirna berniat untuk melakukannya di kelas dengan selalu datang lebih pagi. Agar tidak ada satupun orang yang tahu apa yang telah diperbuatnya. Dewi mendengarkan semua sambil membelalakkan matanya seolah tak percaya. Hah??? Semua itu dilakukan dengan alasan unik itu??? Ada-ada saja. Dewi menggigit bibirnya menahan geli. Dibalikannya tubuhnya membelakangi Mirna. Ha ha ha... tawa lepas akhirnya keluar bebas dari mulutnya.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mirna anak yg luar biasa..keren ceritanya Bu..

11 Apr
Balas

he he.. Terima kasih, Bu Edit...

11 Apr

Mantap cerpennya

11 Apr
Balas

Terima kasih, Bunda....

11 Apr

Andai sekarang ada anak seperti mirna

11 Apr
Balas

Betul Bu... jarang ada orang seperti itu....

12 Apr

Mantapp..

12 Apr
Balas

Hatur nuhun.... he he....

12 Apr



search

New Post