Haryanti, M.Pd

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Teguran yang Baik Bagi Siswa

Teguran yang Baik Bagi Siswa

Kamis, 1 Desember 2022. Di mana hari permulaan bulan. Sekolah saya sedang mengadakan PAS (Penilaian Akhir Semester). Kebetulan hari ini memasuki PAS hari ke tiga. Setelah anak-anak berdoa dan mengucapkan salam, saya persilakan untuk membuka soal di CBT elearning. Tak lama saya keliling untuk menyodorkan kertas kepada anak-anak untuk tanda tangan kehadiran, tba-tiba terdengar suara teman sejawat yang sedang memarahi salah satu siswa di kelas sebelah.

Berhubung suaranya kencang sekali dan membuat anak-anak di ruangan yang saya awasi menjadi tidak konsentrasi, akhirnya saya menghampiri teman tersebut apalagi terdengar suara siswa yang menangis. Saya bertanya pada teman, ada masalah apa sampai suaranya mengganggu ke kelas yang lain. Teman saya itu pun bercerita yang kebetulan posisinya sedang di sebelah siswa yang sedang dimarahi.

"Saya kesal bu dengan anak ini, tugas selalu telat dan saya kasih deadline tugas di hari Senin masih saja belum mengumpulkan. Malah tadi malam dia whatsaap saya minta link tugas. Padahal itu link sudah saya share di group kelas. Masa iya tidak dibaca", ucap teman saya dengan nada kesal dan wajah memerah. Wajahnya memerah bukan hanya merasakan kekesalan, tapi ia habis menampar pipi siswa tersebut. Saya tanya pada teman saya tersebut apakah sudah ditanya mengapa anak itu belum mengumpilkan tugasnya. Teman saya menjawab anak ini memang hampir semua tugas telat mengumpupkan. Lalu saya tanya kembali, mengapa sampai menampar siswa itu, katanya ia kesal setiap dinasihati selalu melawan dan tadi ketika dimarahi si siswa tersebut berdiri dengan menantang guru tersebut yang akhirnya ditampar oleh teman saya. Menangislah siswa itu dengan tersedu-sedu.

Saya pun menenangkan teman saya untuk tidak melanjutkan lagi marahnya karena situasi sedang ujian dan saya pun mengatakan pada siswa itu untuk segera mengerjakan. Dari peristiwa ini ada beberapa hal yang patut kita pelajari, yaitu jangan memarahi anak di depan teman-temannya, karena ini akan membuatnya malu. Belum tentu juga jika siswa tersebut dimarahi akan menurut, dikhawatirkan malah akan manaruh dendam pada guru. Jadi sebaiknya jika ingin memarahi atau menasihati lebih baik panggil anak tersebut ke luar agar tidak down atau malu.

Menurut penelitian juga bahwa membentak anak akan berpengaruh pada otaknya dan mengganggu fungsi hati, jantung, dan organ penting lainnya. Selain mengganggu otak dan fungsi tubuh lainnya, ternyata anak yang selalu mendapat bentakan akan mudah stress dan mudah marah. Sebelum kita mengajak siswa yang bersalah itu keluar, untuk memendam amarah yang memuncak, sebaiknya tarik nafas perlahan, hembuskan. Lalu pejamkan mata sejenak dan tenangkan diri. Setelah sudah tenang baru ajak siswa tersebut keluar dan bicara dengan bahasa yang baik dan sopan tanpa harus membentaknya apalagi sampai menamparnya. Marilah menjadi guru yang baik, sehingga bisa ditiru oleh siswa.

#forme

#foryou

#forall

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren bun dalam mengelola emosi

01 Dec
Balas

Terima kasih Bunda. Salam literasi

01 Dec



search

New Post