Pada akhir tahun, prau. Alam adalah salah satu tanda tanya yang diciptakanNya, sementara alam menyimpan misteri yang memberikan tanda tanya kepada manusia untuk mempertanyakannya dan mencari keberadaan apa yang terkandung pada alam. Getir petir, rintihan hujan, yang ditemani angin beberapa paket yang disajikan alam pada sebuah tanda tanya.

Tuhan sang pencipta begitu ku yakin dan percaya, pada suatu ketika di sela-sela waktu yang disisipi tanda tanya kulangkahkan pada sebuah jarak dan tempat jauh disana. prau wonosobo jawa tengah, di sela kesibukan dan problema diriku jengah dan mantap bergerak meretas gundah.

Tak banyak manusia saat itu, hari kerja adalah alasannya. Hanya ada aku dan kawananku sampai saat tiba pada sebuah titik yang kami cari, puncak. Puncak, alam dan malam ku terdiam menikmati apa yang Ia sajikan, kuasaNya buatku diam, bukan tentang syukur saat itu melainkan tanya dalam angan dan benak.

Diriku dengan segala belenggu dalam angan dan benak disaksikan alam dan malam, kutatap langit yang saat itu tanpa bintang satupun. Menyalahkan rutinitas atas segala apa yang kurasa yang membawaku pada titik tersebut. Iya alam dalam malam yang lekat dengan pernik genit bintang dan aksesoris lainnya menjadi identitas sebuah malam.

Hanya ada tanda tanya yang membelenggu, namun apa yang terjadi pada diam dalam renungku. Alam dan malam yang menyimpan tanya memberikan jawab. Yap sunyi, merupakan bagian dalam semesta yang kerap picik, menyembunyikan sesuatu hal yang apik. Atas nama perintah alam sunyi membawa jawab melalui desirannya. Tenang adalah hasil dari pertarungan antara sunyi dan belenggu dalam angan benakku yang kerap jadi benalu.

“Ngalamun ae” ucap kawanku dengan menepuk bahu dan segera disodorkannya segelas kopi panas. “ah sudahlah” gumam diriku disertai senyum dan malu wujud syukurku atas segala benaku yang berlalu. Kunikmati malam dengan segelas kopi dan hangat canda bersama kawananku. Terimakasih Tuhan, malam dalam alamMu menampar dan menjawab segala belenggu. Prau, malam itu. ☺