Haryanto25

SMP Negeri 1 Kalibagor Bimbingan dan Konseling BK UNNES 2012 Berbuat Saja Titik ! ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Memilih Surga

Memilih Surga

Alun-alun purwokerto, Sabtu 25 November 2017. Bertajuk "Festival Kinerja Pembangunan Kabupaten Banyumas 2017" animo dari segala lapisan masyarakat di Kabupaten Banyumas tumpah ruah. Berbagai stand berdiri tegak dibarengi dengan narasi dari berbagai instansi dalam memperkenalkan kegiatan dan karya kepada pengunjung yang menghadiri festival kali ini.

Hujan di bulan november tak menghalangi pengunjung dan penggiat inovasi untuk menghadiri dan meramaikan acara tersebut. Muda-mudi tampak asik melihat kreasi dan inovasi yang dapat dinikmati, bapak ibu dengan berkunjung untuk rekreasi dan mengedukasi buah hati. Sementara itu wajah lelah tak bisa ditutupi tampak dari penggiat karya dan inovasi yang tampak tidak diperhatikan oleh mereka karena sibuk melayani animo masyarakat.

Semangat dan hujan sampai dalam satu frekuensi yang menghasilkan sinyal dalam perut menandakan tubuh lelah dan butuh asupan. Tak perlu bingung untuk hal ini, karena kita dapat menjumpai dengan mudah berbagai produk yang dapat kita konsumsi dengan berbagai varian. Terlihat penjaga stand makanan tampak sibuk karena antrian dan keramaian di dalam festival tersebut, saya akhirnya mengurungkan niat dan memutuskan keluar mencari cemilan dan kopi untuk sekedar melengkapi hujan dalam malam minggu kali ini.

Jagung bakar dengan aroma yang dihasilkan sukses menarik minat saya, sementara kopi saya putuskan untuk melawan kantuk saya. Sementara saya menunggu jagung bakar menikmati malam dan hujan dengan menyeruput kopi hitam yang saya pesan. Sembari mengamati pengunjung saya memijit kaki sendiri karena terasa hari ini begitu melelahkan. Pandangan saya yang sibuk mengamati pengunjung terhenti pada sebuah ironi. Adalah seorang ibu yang terlihat sudah cukup tua dengan perlengkapan dagang seadanya dan anaknya yang kira-kira masih duduk di bangku sekolah dasar menarik perhatian saya.

Seorang ibu dengan kesederhaan peralatan dan semangatnya tampak sesekali menawarkan dagangannya berupa kopi dan cemilan kepada pengunjung yang melintas, sementara keseruan terlihat pada sang anak yang meletakan badannya bersendar ke ibunya dengan jemari yang menari pada sebuah handphone yang digenggamnya. Jerit gemas sesekali terlontar karena permainan dalam handphone yang terus ia mainkan, sementara sang ibu dengan harap dan usaha terus menawarkan dagangannya kepada pengunjung.

Kemudian terlihat ibu tersebut merogoh isi tasnya tampak mengeluarkan botol yang mungkin dibawanya dari rumah. Maka diminumlah air dalam botol tersebut sesekali disusul dengan gerakan lembut pada kepala si anak yang berada disampingnya. Hujan memang tak begitu besar dan lewat begitu saja, namun apa yang bisa kita lihat dalam sebuah frame di era kini?

Para ibu engkau pemeran drama yang apik, yang siap tanpa kenal mulai dan akhir untuk sekedar menutupi lelah dalam mengiringi setiap keasikan kami. Sehat selalu para ibu, maafkan kami semoga lelahmu menjadi jalan yang dirdhoi. Aamiin

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Baik materi tulisan maupun penulisannya sdh bagus, Pak. Lanjutkan!

26 Nov
Balas

Siap bapak, matursuwun inspirasi dan motivasinya.

26 Nov

Ziip n bagus Pak, kutunggu karya berikutnys

26 Nov
Balas

Siap bu

26 Nov



search

New Post