Haryanto25

SMP Negeri 1 Kalibagor Bimbingan dan Konseling BK UNNES 2012 Berbuat Saja Titik ! ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Surga yang Terlambat

Surga yang Terlambat

Hampir seperampat abad diri ini menikmati setiap nikmat dan kuasaNya, selama itu juga tak banyak waktu disisakan untuk jalan menuju sebuah jendela yang bilamana diri ini melangkah kearahnya akan tau bagaimana kita menjadi bahagia dan nestapa.

Iya, orang bijak berkata "buku adalah jendela dunia"

"ah cupu", "jadul banget si", "hallo kan ada internet" kata dan anggapan dari jiwa-jiwa anak muda tak terkucuali diri ini. Iyah diri ini termasuk didalam golongan anak muda yang semasa pengembangan langkah dan berjuang, kemudian berisitirahat sembari mengamati informasi semesta dalam sebuah wadah berbentuk persegi di sebuah ruang dalam rumah.

Tapi siapa sangka, diri yang menganggap buku adalah sebuah perwujudan yang konvensional dan primitif ini untuk pertama kalinya melangkahkan kaki ke sebuah keramaian. Bukan keramaian sebuah konser yang digandrungi remaja-remaja masa kini dan keriangan yang didapatkan dari keramaian tersebut. Melainkan sebuah tamparan ketika sebuah langkah kaki hampir seperempat abad ini melangkah menjauh dari tempat parkir dan memandangi binar wajah antusias yang dimiliki manusia berukuran kaki 20. Iyah mereka tampak menunjuk dengan jari mungil mereka kesana kemari seolah memberi tau apa yang mereka mau kepada orang tua mereka. Percakapan yang disertai dengan bujuk rayu jemari mungil dengan nada menggoda dan merayu tak jarang mereka dengungkan menghadap atas penuh harap. Senyum dan antusias kembali muncul ketika strategi mereka dalam menggoda berhasil.

Iya tamparan, mengapa diusia yang sudah hampir seperampat abad ini baru menyadari bahwa sanya hal yang dianggap konvensional dan primitif sampai langkah terakhir yang membuatnya tertampar dan sadar bahwa ada harapan sekalipun itu mungil dari bentuk yang dianggap diri ini kurang menarik.

Melanjutkan langkah dan ikut dalam keramaian tanpa sadar diri ini membawa tas plastik hitam menuju kamar. Sesampainya di kamar kupandangi apa yang sudah kubawa, dingin adalah kabar yang dibawa oleh hujan dan angin malam itu, kuputuskan untuk ke dapur menyedu kopi keceklotan itu. "sluuuurp" bunyi hasil gaya antara bibir, gelas dan kopi itu saat kunikmati. Kupandangi lagi dengan heran karena ketika kutengok isi dompet saat itu juga diri ini bingung mengapa bisa kulakukan hal tersebut.

Kusobek plastik yang menyelimuti rapi darinya, sesekali kunikmati secangkir kopi disisiku. "Tiiiit" bunyi jam tangan yang belum sempat kulepas, kutengok dan tak kusangka dua jam kunikmati isi dalam selimut plastik yang sudah kubawa dan kubuka dari bayang keheranan dan tamparan dari kaki dan jemari mungil dalam keramaian yang masih hangat dalam bayang.

Malam ini ku sepakat bahwa tak selamanya modernisasi itu menyenangkan. Dalam sunyi malam ini dan kopi hal yang kuanggap primitif dapat kunikmati pun memberikan bahwa hal tersebut tak hanya menyenangkan tapi juga menenangkan. Ini lebih dari hal yang kubayangkan selama ini.

Terlambat, merupakan sinopsis pada malam ini. Sementara "ah sudahlah" adalah kesimpulan pada malam ini. Kuputuskan bulan-bulan berikutnya akan kusisihkan hasil kerja dari langkah yang sudah berhenti tumbuh dalam masa pertumbuhan ini untuk sekedar kunikmati dan kukoleksi hal yang pernah kuanggap primitif.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Bagus, penuh majas... Lanjutkan!

21 Nov
Balas

Bagus, penuh majas... Lanjutkan!

21 Nov
Balas

Siaaap laksanakan pak

21 Nov



search

New Post