Tantangan Hari ke -149

#TantanganGurusiana

#Tantangan Menuju 365 Hari

Aku merasakan kalau ini adalah salah satu pengalaman yang sangat berarti bagiku. Pada bulan Oktober 2019 kemaren saat aku diutus sebagai peserta diklat ke Pusdiklat RI Ciputat, aku memamfaatkan sebuah  kesempatan untuk bisa bersilaturahmi dengan sahabat almh,ibuku. Sahabat waktu almh ibu ketika sama-sama menjadi guru Sekolah Dasar tahun 70-an.

Rindu yang tidak terobati, ketika aku sangat merindukan kehadiran almh ibu . Kecuali, bertemu dalam mimpi dan itu pun tidak nyata. Rindukupun bisa terobati saat bertemu dengan sahabat beliau ini, dan menghayalkan kalau almh ibu  kembali  hadir di tengah-tengah kami. Pelukan eratku seakan tak mampu kulepaskan saat aku hadir di depan beliau. Terobati rasanya kerinduan itu saat tubuh ini menyatu dengan tubuh beliau.

Ibunda Yuliar, begitulah orang memanggil beliau. Salah satu sahabat almh ibuku yang hari ini tepat berusia 84 tahun. Diusia senja beliau yang dikelilingi oleh anak-anak kebanggaannya. Anak-anak yang selalu melindungi dan menjaga beliau dengan penuh kasih sayang.

Melihat sosok beliau, ingatanku  kembali ke masa silam. Saat dimana beliau bersama-sama dengan almh ibu menghabiskan masa pensiun dengan berjamaah di masjid, membahas ilmu Al-qur’an bareng-bareng. Dan waktu itu aku paling sering menyaksikan beliau berdua berdiskusi dalam menterjemahkan tafsir qur’an. Sungguh aku salut buat beliau berdua, sebagai salah satu abdi negara beliau memang orang-orang yang cerdas.

Aku adalah orang yang beliau percayakan untuk kelanjutan pendidikan anak bungsu beliau. Pada saat beliau berharap anak bungsunya bisa sekolah dan kuliah pada jurusan agama. Aku masih ingat harapan beliau agar anak bungsunya ini bisa menjadi seorang guru agama, dan sebuah harapan besar beliau ingin melihat anak bungsu ini sukses kelaknya.( Alhamdulilah doa beliaupun terkabul, rasa syukur pada Allah anak bungsu beliau, ANDRIZAL  telah menjadi orang sukses sesuai dengan harapan beliau).

Dan sekarang di milad beliau yang ke 84 ini, terangkai sebuah tulisanku buat beliau. Sebagai seorang guru agama SD yang paling suka bercerita, almh.ibu selalu berbagi ilmu padaku.  Dan aku teringat dengan kata-kata almh.ibu dulu, teruskanlah silaturahmi ibu dengan sahabat-sahabat ibu, meskipun ibu sudah tidak ada lagi. Karena kata ibu, bersilaturahmi itu memperluas rejeki dan memanjangkan umur, Wallahu’alam.

Aku teringat dengan sebuah kisah yang menceritakan tentang putra Umar Bin Khattab RA;

Suatu hari, Abdullah bin Umar RA berjumpa dengan pria Badui. Putra Umar bin Khattab RA itu mengucapkan salam kepada si Badui, menaikkannya ke kuda dan memakaikannya surban.

Peristiwa itu disaksikan oleh Ibnu Dinar. Dia pun berujar kepada Ibnu Umar, " Betapa baik engkau terhadapnya. Semoga Allah membalas kebaikanmu. Ia adalah seorang Badui, mereka adalah orang-orang yang sederhana."

Ibnu Umar lalu berkata, " Sesungguhnya bapak ini adalah sahabat karib Umar bin Khattab dan aku pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda, 'Sesungguhnya perbuatan baik yang paling baik adalah menyambung tali silaturahmi kepada teman-teman bapaknya sesudah bapaknya meninggal'."

Semoga aku masih bisa menyambung silaturahmi ini dengan sahabat ibuku, meskipun kita berjauhan tetapi dalam setiap doaku buat ibu, selalu terselip doa buat beliau. Semoga disisa usia beliau ini, Allah selalu melimpahkan RahmatNya buat beliau,  sehat selalu dan semoga diberi kesempatan lagi oleh Allah untuk bisa berjumpa kembali.

Selamat milad ke 84 ya ibunda tercinta.

Solok, 10 Juli 2020