Hasanah Binti Abdurrahman

Hasanah binti Abdurahman ,lahir di Indramayu, 1965 ,Anak ke 6 dari 7 bersaudara ...

Selengkapnya
Navigasi Web
  5 Kunci Menuju Kemenangan yang Diabadikan dalam Alquan

5 Kunci Menuju Kemenangan yang Diabadikan dalam Alquan

Tanggal 14 Ramadhan 1443 H atau Sabtu, 16 April 2022. Tak terasa sudah hampir setengah bulan kita menjalankan ibadah shaum .

Pagi hari yang cerah ini saat kita membuka WAG, ada tulisan yang sangat indah dan bagus untuk kita baca dan renungi bersama, tulisan tersebut merupakan karya dari teman kita yang seprofesi, selengkapnya adalah sebagai berikut:

Assalamu'alaikum. Rekan2 yang saya cintai dan hormati ada kemenangan dan ada pula kekalahan. Kemenangan yang sesungguhnya adalah tatkala kita berhasil mengalahkan hawa nafsu.

Hawa nafsu itu kuat lebih kuat dari baja sekalipun.

sehingga ketika kita dapat mengalahkan hawa nafsu hadiahnya adalah keberkahan dunia dan akhirat.

Sebaliknya ketika kita tidak dapat mengalahkan hawa nafsu itulah kekalahan yang hakiki karena pasti kerugian besarlah baik di dunia maupun akhirat kelak.

Semoga kita diberi kekuatan untuk mengalahkan hawa nafsu. Aamiiin

(Dr.H. Itang Cintaka)

Dari pernyataan tersebut terinsfirasi untuk menambah wawasan kita memahami peranan nafsu dalam menggoda keimanan kita.

Almarhum ustd Syekh Ali Jaber dalam tausiyahnya yang di tulis Rifan Aditya

Media suara.com

Dilansir Syekh Ali Jaber dalam kanal YouTube yang diunggah pada 15 Juli 2020

menjelaskan tentang bagaimana cara melawan hawa nafsu. Syekh Ali Jaber menjelaskan mengenai seseorang yang terbangun di malam hari yang harus memilih antara sholat malam atau kembali tidur.

“Karena yang membuat kita bisa bangkit dan melakukan sholat malam adalah yang bisa menguasai dan melawan hawa nafsu. Hawa nafsu yang dimaksud adalah ingin tidur”, ucap Syekh Ali Jaber.

Dalam Al-Quran Surat Al-Araf ayat 200 menerangkan bahwa setiap umat muslim untuk meminta pertolongan kepada Allah SWT untuk dijauhakan dari hawa nafsu yang dapat menjerumuskan kepada keburukan.

“Wa immaa yanzagannaka minasy-syaitaani nazgun fasta'iz billaah, innahu samii'un 'aliim”

Artinya: "Dan jika kamu ditimpa sesuatu godaan syaitan maka berlindunglah kepada Allah." (QS. Al-Araf: 200)

Ketika hawa nafsu datang maka perbanyak doa dan istighfar agar dapat terhindar dari hawa nafsu yang bisa saja menjerumuskan seseorang ke dalam keburukan.

Rasulullah SAW dalam hadistnya menjelaskan tentang doa untuk mengendalikan hawa nafsu yang berbunyi:

“Allahumma inni a'udzu bika min munkarootil akhlaaqi wal a'maali wal ahwaa”

Artinya: "Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari akhlak, amal, dan hawa nafsu yang jelek)." (HR Tirmidzi, ia mengatakan bahwa hadits ini hasan) (HR Tirmidzi, no. 3591. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini sahih)

Menuju Kemenangan yang Diabadikan dalam Alquran

Alquran menyebutkan 5 kunci menuju kesuksesan seorang mukmin.

Alquran sesungguhnya telah memberikan resep bagaimana cara mencapai kemenangan itu. Dalam QS Al-Mu'minun ayat 1-9 Allah SWT berfirman:

قَدۡ اَفۡلَحَ الۡمُؤۡمِنُوۡنَۙ الَّذِيۡنَ هُمۡ فِىۡ صَلَاتِهِمۡ خَاشِعُوۡنَ وَالَّذِيۡنَ هُمۡ عَنِ اللَّغۡوِ مُعۡرِضُوۡنَۙ وَالَّذِيۡنَ هُمۡ لِلزَّكٰوةِ فَاعِلُوۡنَۙ وَالَّذِيۡنَ هُمۡ لِفُرُوۡجِهِمۡ حٰفِظُوۡنَۙ اِلَّا عَلٰٓى اَزۡوَاجِهِمۡ اَوۡ مَا مَلَـكَتۡ اَيۡمَانُهُمۡ فَاِنَّهُمۡ غَيۡرُ مَلُوۡمِيۡنَ‌ۚ‏ فَمَنِ ابۡتَغٰى وَرَآءَ ذٰ لِكَ فَاُولٰٓٮِٕكَ هُمُ الۡعٰدُوۡنَ وَالَّذِيۡنَ هُمۡ لِاَمٰنٰتِهِمۡ وَعَهۡدِهِمۡ رَاعُوۡنَ وَالَّذِيۡنَ هُمۡ عَلٰى صَلَوٰتِهِمۡ يُحَافِظُوۡنَ

"Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman

(1) Yaitu orang-orang yang khusyuk dalam sembahyangnya

(2) Dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna

(3) dan orang-orang yang menunaikan zakat

(4) dan orang-orang yang menjaga kemaluannya (nafsu seksnya)

(5) kecuali terhadap istri-istri mereka atau budak yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela

(6) Barangsiapa yang mencari di balik itu, maka mereka itulah orang-orang yang melampui batas

(7) dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya (8) dan orang-orang yang memelihara shalatnya" (QS Al-M'minun: 1-11)

Dalam ayat-ayat tersebut di atas, ada lima syarat yang harus dipenuhi agar manusia bisa meraih kemenangan.

Yang pertama adalaah;

1. sholat khuyuk. Sholat khusyuk tepat pada waktunya dengan memenuhi seluruh syarat dan rukunnya saja, sebagaimana menurut aturan-aturan fikih. Khusyuk adalah persoalan ihsan,

menurut Nabi Muhammad SAW, ihsan adalah melaksanaan ibadah dengan mengondisikan diri seolah-olah berhadapan dengan Tuhan.

Fungsi sholat itu sendiri antara lain ialah "mencegah perbuatan keji dan mungkar".

Secara psikologis, sholat juga akan memberikan kekuatan batin untuk menjadi orang Mukmin yang tetap tegak dalam menghadapi segala tantangan.

2. Syarat kedua untuk mencapai kemenangan ialah mengisi hidup ini dengan kegiatan yang bermanfaat dan meninggalkan perbuatan yang sia-sia.

Dalam Alquran, Allah SWT memperingatkan, agar kita jangan sampai meniru perbuatan.

Hal itu dijelaskan Allah dalam QS An-Nahl ayat 92:

"Dan janganlah kamu seperti seorang perempuan yang menguraikan benangnya yang sudah dipintal dengan kuat menjadi cerai berai kembali."

Oleh karena itu, jangan menjadi orang-orang yang merusak hasil

3.Syarat ketiga untuk mencapai kemenangan ialah mempunyai kepedulian sosial. Kita dituntut untuk membayar zakat, infak sodaqoh, yang mengandung pelajaran bahwa apa yang kita miliki sebagai nikmat Allah yang harus berdampak sosial dan bukan semata-mata bersifat individual.

Nabi Muhammad SAW seringkali menyatakan bahwa tangan di atas lebih baik daripada tangan dibawah.

4.Syarat yang keempat ialah "walladzinahum lifurujihim haafidzuna".

Yaitu orang yang pandai mengekang nafsu biologisnya agar tidak keluar dari batas-batas yang diperkenankan oleh agama.

Kita sebaiknya menjadi teladan dalam akhlakul karimah.

5.Syarat kelima untuk memperoleh kemenangan ialah "walladzinahum liamanatihim wa'ahdihim raa'una" (menjaga amanah dan menepati janji).

Dalam Alquran dikisahkan, bahwa Allah SWT pernah menawarkan amanah kepada langit dan bumi, tetapi mereka tidak sanggup memikul amanah itu.

Akhirnya, manusialah yang menyatakan kesanggupan untuk menerimanya.

Amanah tersebut berupa ajaran agama yang harus dilaksanakan untuk membangun masyarakat adil, makmur, sejahtera material dan spiritual di muka bumi ini.

Kesemuanya itu merupakan amanah Allah kepada manusia yang harus dijalankan terus-menerus.

*Oleh almarhum Prof Tarmizi Taher, mantan menteri agama. Naskah ini dikutip dari artikel dari Harian Republika

Semoga Allah SWT senantiasa melindungi kita aamiin yaa robbal aalamiin

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kereeen ulasannya, Pak. Salam literasi

16 Apr
Balas

Maaf, maksud sy, Bunda

16 Apr

Alhamdulillah.trimakasih pak support nya . Aamiin

16 Apr
Balas

Alhamdulillah.trimakasih pak support nya . Aamiin

16 Apr
Balas



search

New Post