Tuntutlah Ilmu sampai Negeri Tiongkok
Belajar, Belajar dan Belajar (Belajar dari wonder woman dari Condet, Jakarta)
Seminggu sebelum puasa ramadhan, Keluarga besar H. Muh. Zen (alm) dan Hj. Rohmah berkumpul selalu berkumpul untuk saling maaf memaafkan dalam rangka menyambut bulan suci ramadhan. Anak, cucu, cicit dan menantu semuanya berkumpul. Biasanya kami makan siang bersama yang sebelumnya didahului dengan baca qur’an, zikir dan doa.
Di salah satu sudut rumah, Hasan bertukar pikiran dengan adik laki-lakinya yang nomor 13 dari Ummi Hj. Rohmah. Namanya Sidik Fathoni, S.S, MA. Sejak lulus Madrasah Ibtidaiyah (setinggat SD) Sidik Fatoni melanjutkan sekolahnya ke salah satu pesantren di Cirebon. Lulus Madrasah Aliyah, Sidik Fatoni melanjutkan ke Istitut Agama Islam Negeri (IAIN) Syarif Hidayatullah Jakarta (sekarang IAIN menjadi UIN Jakarta). Adik Hasan tersebut mengambil Fakultas Adab (Sastra) jurusan Tarjamah. Kemudian Sidik Fatoni melanjutkan studinya ke Mesir. Sidik menetap di Mesir selama 8 tahun.
Pembicaraan kita adalah mengenai kehebatan orang tua kita dalam mendidik anak-anaknya, bukan hanya dalam bidang agama tapi juga ilmu umum. Bagaimana orang tua kita selalu mengedepankan pendidikan agama tapi tanpa melupakan ilmu-ilmu lainya.
Dik, ente mau sekolahin anak ente dimana? Sidik menjawab, Ane mau sekolahin anak ane di Madrasah Ibtidaiyah terus ke pesantren. Ane mau meniru jejak orangtua kita yang berhasil mendidik semua anak-anaknya dan menyekolahkan setinggi-tingginya seperti pesan ummi hj. Rohmah, sekolahkan anak kalian setinggi-tingginya tapi jangan lupa didik ilmu agamanya juga. Sidik saat ini punya anak 3 semuanya laki-laki.
Kalo ente aa Hasan, mau melanjutkan ke mana kakak Marsa ? Sidik bertanya kepada kakaknya.
Aa rencana mau sekolahkan Marsa ke Jerman, dik. Saat ini Marsa sedang kursus bahasa Jerman di Menteng. Kursus itu untuk mendapatkan setifikat bahasa Jerman B2. Aa ingin anak betawi bukan Cuma betah di wilayah khususnya keturunan haji Muh. Zen. Makanya aa bangga banget sama ummi Haji Rohmah dan Uwan Haji Muh. Zen yang bisa menyekolahkan kita, adik-adik dan kakak-kakak kita sampai perguruan tinggi bahkan sampai belajar ke luar negeri seperti ente dik.
Sidik menjawad, Ente juga aa Hasan. Aa Bahkan bisa menjalankan hadits Nabi Muhammad SAW. “Tuntutlah Ilmu sampai negeri Tiongkok”. Aa Hasan sudah ke Tiongkok dan menuntut ilmu di sana.
Memang ya dik, Ummi Haji Rohmah benar-benar menanamkan pelajaran hidup kepada kita dan semua anak-anaknya, bahkan cucu dan cicit-cicitnya untuk terus belajar, belajar dan belajar menuntut ilmu. Ummi bahkan punya prinsip kepala jadi kaki, kaki jadi kepala bukan pendidikan anaknya.
Mudah-mudahan ini menjadi contoh buat kita agar bisa terus memotivasi diri dan seluruh keluarga kita bahkan masyarakat sekitar kita untuk terus belajar dan belajar seperti yang ditanamkan ummi kita.
Mudah-mudahan Allah selalu memberikan kesehatan dan umur panjang kepada ummi kita ya dik. Dan kita juga bisa membahagiakan beliau.
Iya, aa Hasan. Amin ya Rabbal Alamin.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren banget ulasannya Bapak
terima kasih bu guru
Luar biasa semangat belajarnya, inspiratif, salam literasi
belajar sampai mati
Hebat p gr. Selain ilmu agama iptek lain pun dikuasai. Slm sht sukses sllu.
Belajar sampai mati bunda Fransiska
Mantab pak..sukses selalu
terima kasih pak sukadi
Belajar, belajar, dan belajar. Belajar sampai mati.