Hasan Basri Zen

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Wonder Woman dari Condet, Jakarta (2) -

Carilah Keberkahan Hidup

Saat pertama kali, saya menerima gaji sebagai guru tahun 1998 tanggal 20 Oktober sebesar Rp. 48.000,- di Madrasah Aliyah Negeri Jakarat Timur tempat saya mengajar, saya langsung menangis di hadapan ibu saya, Haji Rohmah yang kami panggil dengan sebutan Ummi. Ummi, Hasan tidak sanggup menerima gaji sebulan sebesar itu. Ummi tersenyum dengan penuh ketenangan melihat anaknya yang sedang menangis.

Kemudian ummi sambil mengusap kepalaku dengan penuh keibuannya, beliau berkata : Hasan, apa tujuan kamu jadi guru ? Hasan menjawab, Hasan mau membahagiakan ummi dengan gaji hasan, mi..

Dengan terus mengusap kepala anaknya yang sedang sedih, beliau berkata dengan penuh keteduhan dan kelembutan, tapi tersirat KETEGASAN. Katanya: Hasan, ubah niat kamu dalam mendidik murid-murid. Luruskan niat. Jangan cari Materi, jangan cari uang, jangan cari kekayaan di sekolah atau madrasah. Tapi carilah keberkahan hidup di mana saja Hasan berada, termasuk di sekolah atau madrasah tempat kamu mengabdi.

Hasan sebagai anak kesepuluh dari 14 anak Haji Rohmah, terdiam. Kemudian sejak curhatan gaji pertama kali sejak jadi sarjana, Hasan merenung. Satu bulan, dua bulan, tiga bulan, Hasan mengajar masih galau. Marah-marah kepada muridnya tanpa alasan yang jelas. Muka Hasan tidak enak dilihat karena terbayang gaji yang sangat kecil. Murid-murid tidak suka dengan pengajaran Hasan. Apalagi Hasan mengajar bahasa Arab. Mata pelajaran yang kurang disukai oleh siswa-siswa, apalagi input dari madrasah tempat Hasan mengajar heterogen, ada juga yang dari SMP. Pimpinan juga sempat mendengar metode pengajaran Hasan yang suka marah-marah. Hasan sempat dipanggil oleh pimpinan madrasah yang telah mendengar cara Hasan mengajar. Lengkaplah sudah kegalauan dan kesedihan Hasan.

Bulan keempat, Hasan teringat pesan ummi haji Rohmah. “LURUSKAN NIAT”, “UBAH TUJUANMU MENGAJAR”, “CARILAH KEBERKAHAN HIDUP”. Merenung, merenung dan merenung Hasan.

Teringat pertama kali kali dipanggil mengajar di Madrasah Aliyah, di benak Hasan wah sekolah Hasan besar, pasti ngajar di sana gajinya besar. “Money Oriented” itulah tujuan pertama kali mengajar. Ternyata jauh dari ekspektasi Hasan.

Akhirnya bulan keempat, Hasan mengubah tujuan mengajar menjadi “Education Oriented’. Hasan mulai menikmati proses pengajaran bahasa Arab di Madrasah Aliyah. Siswa-siswa juga mulai dekat dengan Hasan dan menikmati proses belajar yang Hasan ajarkan. Akhirnya hasilnya luar biasa.

Hasan mulai dicintai siswa-siswa dalam proses pembelajarannya. Mereka menikmati pembelajaran bahasa Arab. Muka dan ekspresi hasan yang tadinya lusuh dan kucel menjadi terang dan tenang. Hasan sudah tidak memikirkan berapa honor yang harus hasan terima. Di mind set Hasan mengajar, mengajar dan mengajar. Do it anything with love (Lakukanlah segala hal dengan cinta). Pimpinan madrasah mulai tersenyum melihat perubahan Hasan yang drastis. Jabatan sudah mulai dipercaya kepada Hasan pundak yang secara otomatis menaikkan incame (pendapatan).

Seiring perjalanan waktu, Hasan semakin dipercaya di madrasah bahkan akhirnya diangkat menjadi PNS di Kementerian Agama sebagai guru bahasa Arab. Bahkan akhirnya Hasan menjadi wakil kepala madrasah Aliyah selama 8 tahun (6 tahun wakil kepala bidang kurikulum dan 2 tahun wakil kepala bidang kesiswaan).

Subhallah... Ummi haji Rohmah benar-benar memberikan sebuah magic besar yang merubah pola pikir Hasan. Dengan magicnya, beliau benar-benar bisa merubah kehidupan Hasan baik secara intelektual maupun finansial.

Magic “Carilah Keberkahan Hidup” benar-benar luar biasa bahkan mungkin bisa mengalahkan Kitab Penyihir Aksara karya Brili Agung.

Mencari keberkahan hidup selalu ditanamkan kepada semua anak-anaknya.

Makasih Ummi haji Rohmah.

Engkaulah kramat hidup kami di dunia

Engkaulah pelita di dalam kegelapan kehidupan anak, cucu dan cicitmu

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Tahun 1998,,,saya masih sekolah menengah pertama...Dengan gaji segitu tdk bisa membayangkan.....Salam sehat, Sukses selalu bapak.

10 Jul
Balas

Alhamdulillah, bu Susanti. Keep Spirit, Keep Istiqamah, Keep Smiling and Keep Praying

10 Jul

berkah, berkah dan berkah

10 Jul
Balas



search

New Post