Hasrida Nengleli

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Sendu Mengusik Jiwaku ke Masa Lalu (Part 12)

Tantangan Hari ke-65

#TantanganGurusiana

. . .

Usai sholat, aku langsung menuju dapur dan mulai siapkan untuk makan malam. Walau lauk seadanya, aku yakin saudara-saudaraku mengerti dan pasti sangat menyukai masakkan khas kampung ini. Sambal lado Hijau mentah, rebus terung, rebus kacang panjang, rebus daun singkong, rebus buncis, goreng ikan asin tanpa cabai, dan ikan, laut bakar. Nasi panas, yang aku Sali kemangkokpun asapnya terlihat mengepul. Wangi tebaran asapnya menggoda selera makan. Aku, ibu, dan ayah mengajak mereka makan bersama. Semua tera nikmat. lagi-lagi aku dapat pujian dari mereka. “Masakan Venny enak, aku sampai nambuh makan.” Kata Zai. Benar-benar enak, aku mau tambah makan kata Herry, bolehkan?. Aku tersenyum sambil menyodorkan mangkuk nasi isinya masih ada setengah lagi. “Jangan khawatir, Bang. Nasi masih banyak. Saya sengaja masak banyak. Supaya kalian semua bisa makan sepuasnya. Ini bukan basa basi, ya Bang.” Jelasku. Bang Zai dan Herry tersenyum malu. Ayah dan Ibuku terlihat bahagia dengan kebersamaan ini. Mereka selalu senang kalau ada keluarga atau saudara yang datang berkunjung ke rumah. “Ncing, Rere juga mau ikan bakar lagi, ikan bakar Ncing enak.” “Nah.. Rere saja yang masih kecil sudah tahu pula mana masakan yang enak. Venny memang kalau masak memang enak!” “Cerly dan Nindy perlu belajar masak ni, dengan Venny.” Usul Zai. “Benar, saya setuju!” kata Herry. Serentak mereka tertawa. “sudah, kalau memang enak, makan saja lagi yang lahap.” Ayah dan Ibu menengahi pembicaraan kami. Alhamdulillah... makan malam pun sudah selesai. Semua hidangan di sapu bersih. Aku merasa senang melihat kenyataan ini. Kembali ada rasa puas ketika apa yang kita sajikan dinikmati orang dengan lahap dan senang hati. Malam esok aku tak kan melihat suasana ini lagi. Karea rencana nya mereka kembali ke kotanya esok pagi. Kembali suasana keceriaan kanak-kanak menghilang dalam peredaran canda yang ada di rumah ini. Tinggallah aku, ibu, ayah dan dua orang adik laki-lakiku yang sudah remaja. Karena mereka laki-laki jadi selalu sibuk dengan dunianya masing-masing di luar sana. Aku yang bertugas sebagau guru tentu besok pagipun akan bertugas kembali di sekolahku.

-BERSAMBUNG-

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post