Hastuti

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Mengejar Matahari

Libur tlah tiba.

Libur tlah tiba

Hatiku gembira.

Lagu dari penyanyi cilik Tasya yang populer itu selalu terngiang-ngiang jika mulai masuk masa liburan. Saya belum memiliki rencana untuk bepergian ke mana pun. Karena saya tinggal di Jakarta, kalau hanya jalan-jalan di Jakarta, sepertinya terdengar kurang keren. Pasti foto-fotonya tetap itu-itu saja. Monas, Taman Mini, Ancol, atau Setu Babakan. Liburan kali ini harus terlihat keren, baik dalam bentuk cerita ataupun hanya dokumentasi rekam jejak berwarna.

Sempat berselancar di dunia maya, googling daerah yang keren menurut saya, akhirnya terputuskan juga. Destinasi liburan kali ini adalah Ujung Genteng, Sukabumi.

Saya coba ajak beberapa kawan untuk jalan-jalan ke Ujung Genteng. Saya share keinginan saya di WA Group sekolah. WA Group keluarga. Dan grup-grup lainnya. Sekedar info, sampai hari ini saya memiliki 54 grup WA.

Saya promosikan di Ujung Genteng, kita akan melihat bayi-bayi penyu berlarian lucu.

Saya juga coba promo kita dapat melihat sunset cantik di sana.

Hasilnya?

Tak ada satu pun yang berkenan menemani.

Malahan sempat pula, kawan saya berseloroh, “Ngapain ke Ujung Genteng? Naek genteng di ujung rumah saya aja, Bu...”

Singkat cerita.

Akhirnya, saya dan suami pergi ke Ujung Genteng. Berdua.

Perjalanan dari Jakarta - Ujung Genteng, sekitar 10-11 jam.

Berangkat usai sholat shubuh dan sampai di Ujung Genteng jam 4 sore.

Berkawan padatnya Jakarta-Sukabumi

Mencari penginapan secara “go show”. Dapat juga yang pas dengan keinginan, di pinggir pantai.

Mencari dahulu makan siang. Melahap habis lobster besar. Sambil menyantap makanan, sebetulnya juga deg-degan. Karena baru kali pertama kali kami menyantap lobster sebesar itu dan belum tahu harganya berapa. Saat melihat bill, Alhamdulillah... ternyata harganya masih sesuai prediksi.

Usai makan, kami ke tempat penangkaran penyu. Di mana setiap jam 7 malam, akan dikeluarkan bayi-bayi penyu dari tempat penangkaran melalui bibir pantai.

Jam setengah enam, kami melihat panorama cantik, sunset, yang memang kami nanti dan kejar belasan jam dari Jakarta. Selalu ada kebahagiaan tersendiri, saat melihat cantiknya mentari menenggelamkan diri. Langit berganti warna menjadi biru bernuansa oranye.

(Penulis adalah Peserta Pelatihan Sagusabu di Jakarta, 7-8 Oktobe 2017)

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Denger siang tadi Bu Hastuti bacain kisah ini bikin penasaran pgn ke ujung genteng juga Tulisannya mantap bu

07 Oct
Balas

Trimakasih, bu Mita nan baik

07 Oct

Mantap bu

07 Oct
Balas

Terimakasih, Bu Inang dari Tidore nan inspiratif.

07 Oct

keren bu hastuti ,.....saya harus banyak belajar nih

07 Oct
Balas

Terimakasih, Pak Yoyon nan baik. Sama-sama belajar, Pak...

07 Oct

Ceritanya cukup membuat saya penasaran bu

07 Oct
Balas



search

New Post