Dilema Keluarga Prioritas (part 6)
By Hayati Syafri
Umi memacu motor kencang. Seakan tidak mau berlama-lama dijalan..umi berpacu dengan waktu. Berharap cepat sampai dikampus. Umi ingin segera kembali mendampingi Faruq yang masih berjuang dengan demam yang menyerangnya. Kecepatan motor yang diluar standar memang sering umi lakukan jika terlambat atau mengerjakan banyak hal di satu waktu. Dan dua hal ini memang selalu mewarnai keseharian umi sehingga dijalan umi terlatih memacu motor dalam kecepatan tinggi.
Namun perasaan umi mendadak tidak nyaman. Ada kegalauan yang membuat umi mulai kurang stabil mengendarai motor. "Kenapa dengan Faruq ya Allah", bisik umi lemah...terbayang dipelupuk mata umi Furqan yang pernah step. saat itu umi pergi sebentar juga. "Lindungi Faruq ya Allah..Sehatkan Faruq ya Allah", doa umi penuh harap.
Dalam kecepatan yang kurang stabil tiba-tiba ada anak kecil yang terlepas dari pegangan ibunya..anak itu dengan tiba-tiba berlari kejalan. Dan bertepatan dengan umi yang mulai kehilangan kendali. Teriakan si ibu yang panik membuat umi semakin tersentak.. Kondisi sangat menegangkan. Banyak mata tertuju ke umi yang kehilangan kendali dan anak kecil yang lepas kendali..
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeen cerpennya, Bunda. Salam literasi
Makasi banyak semangatnya pak
Makasi banyak semangatnya pak