Semiotik merupakan suatu kajian yang identik dengan istilah-istilah operasional yang sepintas tampak tumpang tindih. Tanda, petanda, penanda ada juga ikon, indeks dan simbol, semua istilah itu begitu membingungkan dan mudah untuk disalahpahami. Setelah beberapa lama berselancar mengarungi samudera tanda-tanda, akhirnya saya menemukan satu data mengenai semiotika modelnya Charles Sanders Peirce (1839 – 1914). Mengenai tanda, Peirce memfokuskan pada tiga aspek tanda yaitu ikonik, indeksikal dan simbol. Ikonik adalah sesuatu yang melaksanakan fungsi sebagai penanda yang serupa dengan bentuk obyeknya (terlihat pada gambar atau lukisan). Indeks adalah sesuatu yang melaksanakan fungsi sebagai penanda yang mengisyaratkan petandanya, sedangkan Simbol adalah penanda yang melaksanakan fungsi sebagai penanda yang oleh kaidah secara kovensi telah lazim digunakan dalam masyarakat.

Saya tertarik untuk menganalisis mengenai Ikon yang berada di cover novel-novel karya Tere Liye. Data yang saya analisis berupa cover novel berjudul Hafalan Shalat Delisa, Hujan, Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin, dan Rembulan Tenggelam Di Wajahmu. Ikonik yang terdapat pada cover novel-novel tersebut merepresentasikan judul dan isi cerita yang terkandung dalam novel. Novel yang berjudul Hujan memiliki cover bergambar suasana hujan , cover novel Hafalan Shalat Delisa selaras merepresentasikan tokoh dalam novelnya yakni Delisa dan teman-temannya. Cover novel Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin merepresentasikan sebuah pohon yang daunnya berguguran karena tertiup angin, cover novel Rembulan Tenggelam Di Wajahmu merepresentasikan sebuah rembulan yang tenggelam pada wajah seseorang, dan cover novel Pulang merepresentasikan sebuah lautan yang telah diseberangi oleh tokoh di dalam novel.