Kamu Tidak Pernah Tahu
Kamu tidak pernah tahu
Telapak sepatu siapa yang telah menamparnya
Kamu tidak pernah tahu
Sampah sombong siapa yang menerpa wajahnya
Kamu tidak pernah tahu
Cemoohan mulut lentik siapa yang telah menyiksa batinnya
Kamu tidak pernah tahu
Niat busuk siapa yang menjadikannya saksi bisu
Kamu tidak pernah tahu
Silat lidah siapa yang menebar fitnah baginya
Kamu tidak pernah tahu
Kemanjaan dan keegoan siapa yang membuatnya harus membela harga diri
Kamu tidak pernah tahu
Kedengkian siapa yang telah membuat dunianya seperti neraka
Kamu tidak pernah tahu
Seperti apa dia berjuang menerjang hujan dan panas
Kamu tidak pernah tahu
Seperti apa derai air matanya ketika hatinya tersayat
Kamu tidak pernah tahu
Keringat yang menjadi saksi lelahnya
Kamu tidak pernah tahu
Kamu tidak pernah tahu
Yang kamu tahu hanyalah dia harus tersenyum
Yang kamu ingin tahu hanyalah suka citanya
Suka citanya saja
Dunia Penuh Cinta, 01 Maret 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar