Ketika mendengar kata romantis, fikiran kita mungkin akan berkelana mengingat kenangan indah ketika jatuh cinta atau malam pertama bagi yang sudah menikah. Romantis identik dengan suasana menyenangkan. Setiap pasangan mesti memiliki kenangan romantis. Kenangan itu harus dijemput kembali, dikondisikan atau mungkin di reka ulang demi menjaga tali kasih agar tetap terikat kuat.

Begitu juga dengan romantis dalam literasi, kontinutas mesti tetap nomor satu demi menjaga agar semangat yang pernah berkobar tidak padam sehingga gelap. Beberapa hal dapat dilakukan agar semangat literasi yang pernah menyala tetap membara atau bahkan bisa menular kepada orang lain, diantaranya dengan tetap menulis setiap hari atau free writing, membaca, mengikuti lomba, berkunjung ke perpustakaan, membuat ringkasan ceramah atau pidato, mencatat hasil bacaan, mencatat berbagai hal yang dianggap penting, membuat perpustakaan mini di rumah.

Banyak hal yang bisa dilakukan demi literasi tetap menjadi jati diri. Sebagaimana yang sudah disampaikan sebelumnya, membuat perpustakaan mini di rumah juga merupakan salah satu cara mempererat kemesraan dengan literasi. Selain itu, dengan membuat perpustakaan mini secara tidak langsung kita sudah mewariskan semangat membaca kepada generasi penerus. Selanjutnya, buku-buku yang ada di perpustakaan mini tersebut bisa sebagai sumber belajar dan wahana penanaman karakter kepada anggota keluarga.

Semoga bermanfaat bagi pembaca budiman.

Keep stay tuned in this blog!