Kepemimpinan madrasah sangat menentukan kemajuan madrasah. Paradigma kepala madrasah sebagai penguasa madrasah mesti digeser kepada sistem pengelolaan madrasah yang modern, dimana kepala madrasah harus visioner, memiliki strategi yang jelas dan mampu mengelola dan mengembangkan SDM madrasah menuju pengelolaan madrasah yang dinamis, partisipatif, kreatif dan inovatif untuk bergerak mencapai tujuan yang ditentukan.

Kepala madrasah tidak sendiri, bersamanya ada wakil kepala, kaur TU, kepala pustaka, kepala labor, jajaran staf, komite madrasah sampai kepada petugas kebersihan dan keamanan. Kemampuan memberdayakan semua elemen ini adalah bukti kepemimpinan kolektif kepala madrasah. Kepala madrasah mesti menciptakan kader-kader pemimpin dalam timnya, sehingga ide, gagasan keratif dan inovasi-inovasi baru akan selalu tumbuh dan berkembang. Salah satu elemen yang akan dibahasa adalah wakil kepala madrasah.

Wakil kepala madrasah itu adalah wakil kepala, bukan wakil guru. Waka bukan penyampai keluh kesah guru, bukan tong sampah dan tempat curhat guru. Waka bukan ekuivalensi jam pelajaran. Waka adalah middle manager yang memiliki tugas pokok membantu kepala madrasah dalam kegiatan-kegiatan; menyusun perencanaan, membuat program kegiatan dan pelaksanaan program, tugas-tugas pengorganisasian, pengarahan, ketenagaan, pengkoordinasian, pengawasan, penilaian, identifikasi dan pengumpulan data sesuai dengan tugas bidangnya masing-masing. Lalu bagaimanakah mengelola managemen kewakaan pada madrasah ? Apakah yang harus dilakukan, sehingga waka yang seksi (santun, energik, kompetitif, saintis dan ber-integritas) dapat terwujud di madrasah.

Santun memiliki makna halus budi dan baik (budi bahasanya, tingkah lakunya); sabar dan tenang; sopan; penuh rasa belas kasihan; suka menolong. Komunikasi apa saja yang dilakukan dengan santun, akan menjadi pengaruh dan magnet bagi pencapaian tujuan.

Energik itu adalah bersemangat, berapi-api, berkemampuan penuh. Orang yang energik adalah orang yang penuh vitalitas, orang yang tidak kenal lelah dan orang yang sungguh-sungguh ingin merealisasikan tujuan hidupnya yang baik. Orang-orang sukses dalam hidupnya adalah karena adanya energik. Di bidang apa saja yang kita jalani harus selalu dilaksanakan dengan penuh semangat.

Kompetitif adalah sikap tidak takur bersaing untuk meraih keberhasilan. Dalam hal ini kompetitif dapat diposisikan sebagai suatu kondisi perebutan atau keadaan berkompetisi yang terjadi / dialami oleh seseorang atau sekelompok orang dalam meraih sebuah kesuksesan dalam pekerjaan. Meraih yang terbaik mesti memiliki sikap kompetitif. Musuh utama dari kemajuan adalah zona nyaman.

Saintis adalah orang yang ahli dalam ilmu pengetahuan. Terbiasa dengan pendekatan sain. Punya tolok ukur yang jelas. Mengerti dengan teknologi dan memiliki keterbukaan terhadap kemajuan berbasis sain. Sedangkan Integritas adalah sikap mental jujur, disiplin, penuh dedikasi dan loyalitas serta memiliki semangat pantang menyerah.

Pada prinsipnya semua guru dapat diberi tugas tambahan sebagai wakil kepala madrasah pada satuan pendidikan sepanjang ada formasi jabatan wakil kepala madrasah. Oleh sebab itu kepala madrasah menentukan persyaratan guru yang diberi tugas tambahan sebagai wakil kepala, misalnya persyaratan umum meliputi ;

a. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

b. Usia setinggi-tingginya 55 tahun, sehat jasmani dan rohani

c. Tidak pernah dikenakan hukuman dsiplin

d. Aktif mengajar dan atau membimbing sekurang-kurangnya 5 tahun

e. Penilaian SKP serendah-rendahnya memperoleh nilai amat baik untuk unsur tugas pokok dan nilai baik untuk unsur penilaian perilaku kerja dalam dua tahun terakhir.

f. Memliki nilai kinerja guru sekurang-kurangnya baik dalam dua tahun terakhir

g. Memiliki pengetahuan managemen pendidikan, keterampilan ICT dan keterampilan komunikasi, kreatif, inovatif dan proaktif.

h. Memiliki kompetensi keagamaan; pandai berkhutbah dan mampu menjadi imam shalat bagi laki-laki dan ceramah agama bagi perempuan, serta pandai membaca al-Quran.

Persyaratan khusus misalnya meliputi :

a. Pendidikan serendah-rendahnya S1/Akta IV dan diutamakan yang S2

b. Memiliki sertifikat pendidik

c. Pangkat/golongan serendah-rendahnya guru pertama (Gol III/b) atau jabatan serendah-rendahnya guru pertama (III/a).

d. Pernah menjadi wali kelas atau guru berprestasi tingkat madrasah.

e. Lulus tes wakil kepala madrasah yang dilaksanakan oleh satuan pendidikan

Sedangkan pengangkatan wakil kepala madrasah mesti dilakukan dengan tata cara yang baik dan demokratis, misalnya :

a. Kepala madrasah membentuk tim pemilihan wakil kepala madrasah melalui rapat majelis guru yang terdiri dari unsur pengawas madrasah, kepala madrasah dan guru senior, jumlah anggota tim disesuaikan dengan kebutuhan.

b. Tim bertugas menyeleksi atau melaksanakan tes terhadap guru yang memenuhi syarat, dengan jumlah dua kali lipat dari jumlah kebutuhan

c. Calon wakil kepala madrasah dipilih oleh guru dan pegawai secara langsung, umum, bebas dan rahasia yang diselenggarakan oleh tim.

d. Hasil pemilihan calon wakil kepala madrasah dilaporkan oleh tim kepada kepala madrasah secara tertulis dan diurut berdasarkan suara terbanyak.

e. Kepala madrasah menempatkan calon wakil kepala berdasarkan penilaian kepala madrasah dan pengawas dengan mempertimbangkan kompetensi yang dimiliki calon wakil kepala.

f. Kepala madrasah menerbitkan surat keputusan atau sangat baik bila mengusulkan kepada kantor kementerian kgama untuk penerbitan surat keputusan pengangkatan wakil kepala madrasah dan pengukuhannya dilakukan oleh kepala kantor kementerian agama.

Masa tugas dan jabatan wakil kepala madrasah harus ditentukan dengan jelas, sehingga kaderisasi dalam satuan pendidikan berlanjut dengan baik, setiap perubahan periode jabatan mesti dilakukan sebelum berakhirnya tahun pelajaran tertentu. Masa tugas bisa saja ditentukan 3 (tiga) tahun dan dapat dipilih kembali untuk masa jabatan periode kedua. Dan bisa diatur lagi bahwa masa jabatan wakil kepala madrasah selama-lamanya 2 (dua) periode dan berikutnya harus istirahat minimal 1 (satu) periode dan setelah itu boleh dipilih kembali.

Semoga dengan penataan dan pengelolaan serta kepemimpinan yang kolektif yang baik dan terpelihara, wakil kepala madrasah yang seksi dapat terwujud dan memberikan kontribusi yang luar biasa bagi kemajuan madrasah,

فَأَمَّا الَّذِينَ ءَامَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ فَيُدْخِلُهُمْ رَبُّهُمْ فِي رَحْمَتِهِ ذَلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْمُبِينُ

“Adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, maka Allah memasukkan mereka ke dalam rahmat-Nya. Itulah kemenangan yang nyata.” (QS. al-Jatsiah, 45:30)