Ibadah mencakup seluruh apa yang dicintai dan diridhoi oleh Allah SWT, baik berupa ucapan atau perbuatan yang zahir maupun bathin.

Dari definisi diatas menyatakan jelas ibadah berkaitan erat dengan seluruh anggota tubuh kita, yang mana akan dimintai pertanggung jawaban kelak diakhirat. Terkadang kita mengartikan ibadah itu secara sempit, entah karena kita memahami setengah-setengah ataupun tidak paham sama sekali tentang ibadah. Fenomena sekarang ini banyak yang beranggapan jika kita sudah melaksanakan sholat berarti ibadah kita sudah sempurna tanpa melakukan intropeksi diri lagi terhadap anggota tubuh kita yang lain.

Al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir membagi ibadah menjadi 3, yaitu : Pertama ibadah hati ( ibadah qalbiyah ), sudah tentu ibadah ini berhubungan dengan rasa seseorang. Rasa takut, rasa mengharap, rasa cinta, rasa senang dan banyak lagi rasa yang kita miliki senantiasa kita berserah kepada Allah SWT. Kedua ibadah lisan dan hati ( ibadah lisaniyah qalbiyah ), ibadah ini mencakup tasbih, tahlil, takbir, tahmid dan syukur dengan lisan dan hati yang senantiasa kita ucapkan hanya karena Allah SWT. Ketiga ibadah fisik dan hati ( badaniyah qalbiyah ), disinilah letak sholat, zakat, haji dan jihad semua kita lakukan tak lain hanya mengharap ampunan dan kasih sayang dari Allah SWT.

Apabila kita belum melaksanakan ketiganya dan tidak menjalankannya sama sekali, maka kita akan menjadi orang yang sombong. Sejatinya kita pahami dan laksanakan ketiganya barulah seimbang nilai ibadah kita dihadapan sang Khalik, apalagi ditambah dengan amalan-amalan baik lainnya. Mudah- mudahan kita akan semakin Tawadu' ( rendah diri ).

Meral-Karimun, 6 Maret 2019

Hendro Hartono, S.Pd.SD