Heni Tri Wardani

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Best Practice

BEST PRACTICES

Disusun Oleh:

HENI TRI WARDANI

PENDIDIKAN PROFESI GURU BATCH 3 KEMENAG

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

TAHUN 2022

LK 3.1 Menyusun Best Practices

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak) Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran

Lokasi

MA Muhammadiyah Limpung

Lingkup Pendidikan

SMA/MA

Tujuan yang ingin dicapai

- Meningkatkan minat belajar Bahasa Inggris dalam materi descriptive text(describing person) pada kelas X melalui penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL).

- Meningkatkan minat belajar Bahasa Inggris dalam materi news item text dengan pembuatan video news item pada kelas XII melalui penerapan model pembelajaran Project Based Learning (PjBL).

Penulis

Heni Tri Wardani

Tanggal

Aksi 1 :

Pertemuan 1 tanggal 4 November 2022

Pertemuan 2 tanggal 7 November 2022

Aksi 2 :

Pertemuan 1 tanggal 18 November 2022

Pertemuan 2 tanggal 22 November 2022

Situasi:

1. Kondisi yang menjadi latar belakang masalah?

2. Mengapa praktik ini penting untuk dibagikan?

3. Apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini?

1. Latar belakang masalah

Berdasarkan pengamatan pendidik tentang permasalahan pembelajaran dalam Bahasa Inggris yang ada di sekolah, pendidik mendapati bahwa permasalahan mendasar yang perlu segera diatasi yaitu minat belajar Bahasa Inggris peserta didik kelas 10 dan kelas 12 masih sangat rendah. Beberapa hal yang mendasari permasalahan tersebut, diantaranya:

a. keadaan belajar peserta didik yang masih berada pada masa peralihan antara pembelajaran jarak jauh (daring) menuju pembelajaran tatap muka (luring) sehingga peserta didik masih terbawa suasana malas ketika belajar dari rumah saat masa pandemi covid 19.

b. peserta didik masih kurang pengetahuan yang cukup dalam belajar Bahasa Inggris

c. pendidik masih menggunakan metode pembelajaran yang cenderung monoton (ceramah), kurang melibatkan peserta didik dalam pembelajaran, dan masih minim dalam penggunaan media pembelajaran berbasis teknologi.

Oleh karena itu, pendidik perlu melakukan pembelajaran inovatif sehingga minat belajar Bahasa Inggris peserta didik dapat tumbuh dengan baik. Setelah mempertimbangkan dengan matang,

Pendidik memutuskan untuk menggunakan model pembelajaran Problem Based

Learning dengan metode mind mapping di pebelajaran Descriptive text pada kelas 9 dan model pembelajaran Project Based

Learning untuk materi News Item pada kelas 12.

2. Alasan praktik ini penting untuk dibagikan Pendidik menganggap pengalaman mengajar ini

penting untuk dibagikan kepada teman-teman guru lainnya karena model pembelajaran yang digunakan berdasarkan pada masalah yang berkaitan dengan penggunaan Bahasa Inggris dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan metode yang digunakan melibatkan keaktifan peserta didik dalam diskusi dan meningkatkan mental peserta didik pada kegiatan presentasi. Dengan gambaran diatas, harapannya pengalaman mengajar ini mampu menambah referensi model mengajar bagi guru lainnya yang disesuaikan dengan keadaan masing-masing sekolah dan kebutuhan peserta didik tentunya.

3. Peran dan tanggung jawab pendidik

a. Pendidik harus menerapkan model pembelajaran inovatif berbasis TPACK karena pembelajaran abad 21 membutuhkan ketrampilan peserta didik dalam pemanfaatan teknologi dan membutuhkan juga keaktifan peserta didik dalam pembelajaran (student- centered).

b. Pendidik harus menerapkan model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) dan berbasis proyek (Project Based Learning) yang menuntut peserta didik untuk berpikir kritis dalam menemukan masalah dan pemecahannya serta menuntut peserta didik untuk belajar berkarya dalam menghasilkan suatu produk karena ini sesuai dengan tuntutan pendidikan abad 21 yaitu menghasilkan peserta didik yang kreatif dan inovatif.

Tantangan :

1. Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut?

2. Siapa saja yang terlibat?

1. Tantangan

Dalam pelaksanaan PPL 1 dan PPL 2, pendidik menemui beberapa tantangan, diantaranya:

a. peserta didik masih sedikit bingung dengan apa yang diperintahkan karena mereka belum pernah melakukan kegiatan pembelajaran yang sejenis.

b. peserta didik masih belum bisa menyampaikan banyak hal dalam Bahasa Inggris karena kosakata yang masih sangat minim.

c. pendidik mengalami kebingungan dalam hal manajemen waktu pembelajaran yang dirasa sangat singkat karena harus menyiapkan perlengkapan media pembelajaran yang tidak ada di dalam kelas.

2. Warga sekolah yang terlibat dalam aksi

a. Peserta didik sebagai subjek pembelajaran.

b. Siswa (Rifki Aditya ) sebagai kameraman.

c. Siswa (Rahadian Candra Vima Yoga) sebagai editor.

d. Kepala Madrasah (Ahyaudin,S.Pd) sebagai pengawas dalam kegiatan PPL.

e. Dosen (Fardini Sabilah, S.Pd. M.Pd) dan Guru Pamong (Ratna Hidajati, S.Pd. E.Pd).

Aksi :

1. Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut? (strategi apa yang digunakan)

2. Bagaimana prosesnya? (siapa saja yang terlibat?)

3. Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini?

1. Langkah-langkah

a. Menyusun modul ajar yang baik yang terdiri atas materi, bahan ajar, media pembelajaran, LKPD, assesmen.

b. Menentukan model pembelajaran yang sesuai yaitu Problem Based Learning dan Project Based Learning.

c. Menentukan jadwal pelaksanaan PPL dan menghubungi pihak-pihak yang terlibat.

2. Proses pelaksanaan aksi

Pendidik melaksanakan aksi dengan urutan, yaitu:

a. Kegiatan awal pembelajaran.

b. Kegiatan inti yang terdiri atas 5 sintak untuk PBL kelas 10 dan 6 sintak untuk PjBL kelas 12.

c. Kegiatan penutup pembelajaran.

Dalam pelaksanaan aksi, pendidik melibatkan siswa sebagai kameramen dan editor.

3. Sumber Daya

Demi kelancaran aksi yang dilaksanakan, pendidik mempersiapkan fasilitas dan media yang dibutuhkan, yaitu ruang kelas, laptop, LCD proyektor, soundsystem, modul ajar, bahan ajar, media pembelajaran, LKPD, lembar penilaian sikap, lembar penilaian pengetahuan, dan lembar

penilaian ketrampilan, dan perangkat lain yang dibutuhkan.

Refleksi Hasil dan dampak

1. Bagaimana dampak dari aksi yang dilakukan?

a. Apakah hasilnya efektif?

b. Atau tidak efektif?

c. Mengapa?

2. Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan?

3. Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau

ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan?

1. Dampak dari aksi yang telah dilaksanakan melalui penerapan model PBL dan PjBL dalam

pelaksanaan aksi dengan menggunakan metode diskusi dengan media belajar berupa video, terlihat dampak positif yang ditemui pada peserta didik, diantaranya:

a. Peserta didik lebih antusias dalam belajar dengan menggunakan media belajar berupa video.

b. Peserta didik menjadi lebih aktif ketika diskusi dan berani untuk melakukan presentasi

sehingga tidak ada yang terlihat malas- malasan karena semua peserta didik terlibat.

4. Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut?

c. Peserta didik merasakan senang dengan model dan metode yang digunakan dalam pembelajaran.

2. Respon orang lain

a. Respon rekan guru menyampaikan bahwa aksi yang dilaksanakan sudah cukup baik. Hal ini ditandai dengan adanya keberhasilan, yaitu:

1) Penerapan model pembelajaran sudah sesuai dengan modul ajar dan sintaknya terlaksana semua.

2) Penyampaian materi menjadi lebih menarik dengan penggunaan media belajar berupa tayangan video.

3) Minat belajar Bahasa Inggris peserta didik meningkat dan lebih antusias dalam belajar dengan media pembelajaran berbasis TPACK.

4) Peserta didik menjadi lebih aktif dengan aktifitas diskusi dan presentasi.

5) Hasil belajar peserta didik mengalami peningkatan berdasarkan hasil evaluasi pre tes, LKPD, dan tes formatif dengan prosentase 70 % naik menjadi 85% untuk model PBL kelas 10 dan prosentase 73% naik menjadi 86 % untuk model PjBL kelas 12.

6) Pendidik memperoleh pengalaman mengajar yang lebih menyenangkan dengan penggunaan model dan metode pembelajaran yang bervariasi.

b. Perbaikan

1) Beberapa peserta didik masih kurang percaya diri saat melakukan presentasi di depan kelas.

2) Pendidik harus lebih memotivasi peserta didik untuk aktif dalam belajar di kelas.

3) Membuat contoh LKPD maupun soal formatif yang lebih baik lagi.

c. Respon Kepala Madrasah

Kepala madrasah memberikan penilaian bahwa dengan penggunaan model pembelajaran PBL dan PjBL dapat meningkatkan keaktifan, ketrampilan, dan hasil belajar kognitif peserta didik.

3. Pembelajaran dari pelaksanaan aksi

Berdasarkan paparan dari cerita baik diatas, pendidik mendapatkan banyak pelajaran yaitu pendidik harus selalu berupaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran kepada peserta didik agar tujuan nasional pendidikan abad 21 dapat tercapai yaitu menghasilkan peserta

didik yang kreatif dan inovatif, merdeka dalam belajar, dan terwujudnya profil pelajar Pancasila.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post