Bapak Petani
Bapak Petani
Tantangan Gurusiana #Menulis 180 hari (Hari ke 120)
Jauh mata memandang
Kering kerontang meradang
Tubuh lunglai di tengah pematang
Mengharap hujan segera datang
***
Burung pipit bersautan
Kupu-kupu di dahan bergayutan
Menghibur bapak tani di sawah
Yang tak kenal letih lelah
***
Bulir peluh membasah
Cangkul berayun tiada gundah
Demi asa panen melimpah
Mendamba hidup berkah
***
Desah nafas gontai tersendat
Tapi kau tetap semangat
Sungguh jasamu selalu teringat
Semoga penuh limpahan rahmat
Pematang, 14 Oktober 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Puisi yang indah tentang petani. Sukses selalu
Puisi indah dan keren untuk saudara kita yang selalu berusaha memenuhi kebutuha pangan kita semua.... Semoga mereka selalu bisa hidup tentram dan dilimdungi Allah.....mantap ibu cantik... Salam santun
Aamiin..mksih apresiasinya bunda
Bagus hunda Henny. Sukses selalu
Makasih singgahnya bu Orbita
Keren Bu puisinya..sukses selalu ya Bu
Aamiin..mksih bu Erid
Keren puisinya bunda. Salam sukses selalu.
Salam sukses juga tuk Bu Hanif
Keren puisinya bun... salam sukses selalu
Maksih hadirnya sllu bu Solvia
Puisi yang keren Bunda, salam sukses selalu
Mksih bu Halif,sukses juga tuk bund
Puisi yg indah Bunda cantik. Semoga sukses dan sehat selalu
Makasij Apresiasinya
puisi yang keren bu. Jayalah petani Indonesiaaa!!
Mantap...MKS dah mampir ketempat saya sudah ku follow balik bund
Oke banget puisinya bu..sukses selalu