heny retna anggraeny

Heny Retna Anggraeny, lahir di Malang, 10 November 1990. Guru MTs Negeri 2 Jember, Menulis adalah Cita-cita yang baru terealisasi dan semoga termasuk generasi...

Selengkapnya
Navigasi Web
GAPAI KEBERKAHAN DENGAN GAUNGKAN LITERASI ALA GENERASI MILENIAL

GAPAI KEBERKAHAN DENGAN GAUNGKAN LITERASI ALA GENERASI MILENIAL

GAPAI KEBERKAHAN DENGAN GAUNGKAN LITERASI ALA GENERASI MILENIAL

Oleh Heny Retna Anggraeny

Manusia sesuai esensinya yang dibekali jasmani dan rohani untuk menjadi Abdullah. Sebagai makhluk paling sempurna, Allah memerintahkan manusia agar patuh dan tunduk kepadaNya. Apabila setiap manusia konsisten melaksanakan tugas atau kewajiban sesuai perintahNya, maka dapat menjadikan kehidupan lebih berkualitas, bermanfaat, atau penuh keberkahan dan dikategorikan menjadi Abdullah. Ungkapan tersebut sejalan dengan yang termaktub dalam QS Al A'araf ayat 96 “Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi ternyata mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka Kami siksa mereka sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan.” Kutipan ayat tersebut menggambarkan Jika penduduk suatu negeri beriman dan bertaqwa (menjalankan perintah dan menjauhi laranganNya), pastilah akan dilimpahkan kepada mereka berkah dari langit dalam interaksi sosial masyarakat dan bumi dalam bentuk ilmu pengetahuan yang beragam. Dalam konteks ini berkaitan erat dengan peran pendidik atau guru sebagai penyempurna, membersihkan atau menyucikan, atau membawa hati manusia selalu dekat kepada Allah Swt, dan membuat hidup lebih bermanfaat, sehingga dapat menjadikan hidup lebih berkah. Apakah dengan pendidikan seorang dapat mencapai keberkahan?

Faktanya, melalui pendidikan seseorang dapat memiliki sikap santun, perpikir kritis, logis, adaptif, kreatif, dan inovatif dengan diimbangi dasar ilmu agama yang kuat dapat meraih keberkahan hidup. Pendidik dapat berperan menebar karya sebagai upaya positif menciptakan generasi unggul dengan sasaran para peserta didik (yang notabenenya termasuk generasi milenial yang terikat dunia digital). Beragam cara dapat dilakukan untuk ciptakan karya berkualitas, termasuk menulis atau mengasah kemampuan literasi karena melibatkan beragam aspek keterampilan. Beberapa aspek keterampilan yang dilibatkan dalam kegiatan berliterasi ini yaitu membaca, mendengar/ memahami, berbicara/ komunikasi/ menanggapi, dan menulis. Dengan menulis, seseorang dapat meluangkan ide, gagasan atau pengalaman menjadi susunan kalimat yang menarik untuk dibaca siapapun dengan diikuti wawasan keagamaan untuk mencetak generasi milenial yang beriman, bertakwa dan dapat menebar keberkahan kelak saat mereka dewasa.

Salah satu cara pendidik untuk menebar keberkahan adalah dengan meng-upgrade wawasan pentingnya berkarya dalam bentuk literasi. Seorang pendidik dengan ketrampilan literasi kuat dan aktif (kemampuan menulis, membaca, berbicara, memahami, menganalisis, dan mengevaluasi informasi) dapat mengembangkan ketrampilan peserta didik yang notabenenya termasuk generasi milenial sesuai bakat/ minat mereka. Saya termasuk dalam salah satu guru pengampu Bahasa Indonesia di salah satu Madrasah Model Literasi yang lekat dengan EYD atau kaidah bahasa, beragam teks, dan materi, tidak bosan memotivasi peserta didik yang terikat dengan dunia digital untuk menulis dari hal terkecil seperti pengalaman pribadi, mendeskripsikan suatu peristiwa atau hal secara sederhana melalui gawai mereka. Awalnya mereka enggan menulis karena kesulitan merangkai kata menjadi kalimat, tetapi dengan semangat dan pendekatan mereka turut mengembangkan literasi. Saya mengajak mereka mengikuti lomba menulis setiap bulan di Sasisabu Mediaguru. Platform ini telah terbukti mampu membius semua peserta tidak hanya guru, tetapi juga siswa untuk mengikuti lomba menulis. Walaupun tidak mudah karena tidak semua siswa dapat menulis. Saya merasakan beragam pengalaman positif selama membimbing para peserta didik dalam menulis artikel yang dilombakan. Para peserta didik juga merasakah perubahan positif terutama dalam menyelesaikan permasalahan dengan berpikir kritis dan tersistematis, mampu menghindari informasi yang merugikan, dan menjadi pemimpin yang bijak dalam mengambil keputusan sejak dini.

Setiap tulisan yang dinyatakan menang perbulannya selalu mendapat apresiasi positif dari kepala madrasah (Hj. Nur Aliyah M.Pd) baik para guru maupun siswa dalam bentuk pemberian sertifikat yang diberikan setelah apel hari Senin bulan kedua. Jumlah peserta yang mengikuti lomba ini selalu bertambah setiap bulannya meskipun tidak signifikan. Selain sertifikat, kami para peserta juga mendapatkan puluhan karya buku yang terbit dengan tema berbeda setiap bulan. Tanpa terasa MTsN 2 Jember telah mengikuti 24 kali atau sekitar 2 tahun lomba tersebut dan selalu menduduki posisi 5 besar. Momen yang menarik adalah saat mengisi kekosongan selama bulan Ramadhan penuh berkah dengan menulis bersama para peserta didik. Selama pelaksanaan bimbingan di sekolah pada bulan tersebut, mereka tampak tidak semangat karena rasa lapar dan kantuk yang menghalau semangat belajar mereka. Namun, saya tidak menyerah, saya mengajak mereka untuk ice breaking dengan beberapa permainan kecil dulu sebelum memulai. Alhamdulillah, meskipun dengan menyelipkan permainan kecil, nyatanya mereka kembali bersemangat. Mereka memanfaatkan waktu luang selama pembelajaran bulan Ramadhan. Saya percaya bagaimanapun kondisi mereka, dengan niat dan ikhtiar tidak akan hianati hasil. Dengan menulis, seseorang tidak hanya berkaitan proses menuangkan ide atau gagasan, tetapi juga tentang keikhlasan dan ketulusan dalam berbagi. Ketika penulis menebar karyanya dengan hati yang tulus, ia akan menuai berkah yang berlimpah, baik di dunia maupun di akhirat. Jika seseorang dapat bermanfaat bagi orang lain, maka niscaya akan dapat mencapai keberkahan selama hidupnya. Generasi milenial juga bisa ciptakan karya berkualitas, maka buktikan dan raihlah keberkahan di bulan penuh berkah dengan menulis. Jangan menyerah untuk terus menulis bagaimanapun keadaannya sampai tutup usiamu!

Biografi Penulis

Heny Retna Anggraeny, lahir di Malang, 10 November 1990. Guru MTs Negeri 2 Jember, Menulis adalah Cita-cita yang baru terealisasi dan semoga termasuk generasi melek literasi.

CP: 081334540308

Email : [email protected]

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren artikelnya Bu Heny, semoga menang

20 Feb
Balas



search

New Post