Heny Sugiharti

Guru, Pemilik dan Pekerja Seni di Khamiiliacraft Samarinda. Kota asal Cilacap JawaTengah (ora ngapak ora kepenak). Aktifitas pengrajin dan pekerja seni di KHAM...

Selengkapnya
Navigasi Web
Mengubah Sampah Menjadi Indah
lukisan dinding 3d dari koran

Mengubah Sampah Menjadi Indah

Beberapa waktu yang lalu saya menulis di Gurusiana "Mencari Rupiah dari Sampah". Kali ini saya akan berbagi pengalaman saya mengubah sampah menjadi sesuatu yang indah.

Sampah utamanya limbah koran dan kertas memang telah menjadi bagian dari hidup saya dan bahkan secara tidak langsung mampu menopang kehidupan saya dan membantu perekonomian keluarga. Sampah koran dan kertas saya pilih menjadi media berkreatifitas karena koran dan kertas banyak dijumpai, mudah disimpan, tidak berbau dan tidak terlalu membuat kotor.

Selama ini saya memanfaatkan koran untuk diubah menjadi karya seni yang indah. Salah satu karya seni yang sering saya buat dan diminta oleh beberapa pihak adalah kostum koran. Kostum-kostum koran yang saya buat biasanya ditampilkan padai momen khusus seperti hari pendidikan nasional, hari anak, maupun hari kemerdekaan.

Untuk membuat sebuah kostum koran ukuran anak, biasanya saya membutuhkan antara 25-30 eksemplar koran. Sedangkan untuk ukuran dewasa dibutuhkan kurang lebih 50-60 eksemplar koran, dan tentu saja jumlah koran yang digunakan akan semakin banyak jika model kostum lebih detail atau ukuran badan si pemakai lebih besar.

Kostum koran yang saya buat dan ditampilkan di momen tertentu biasanya menarik banyak pihak. Hal ini mungkin dikarenakan kostum koran menjadi salah satu hal yang unik. Kelebihan dari kostum koran adalah cara membuatnya yang lebih mudah dan simpel. Siapapun saya yakin pasti bisa membuatnya dibanding kostum sejenis dari limbah lain seperti limbah plastik bungkus sabun misalnya. Sedangkan kekurangan dari kostum koran adalah tidak bisa disimpan dalam jangka panjang setelah dipakai, kecuali ada treatmen khusus yang otomatis juga membutuhkan biaya yang tidak sedikit saat proses pembuatan kostum koran. Hal inilah yang saat ini sedang saya pelajari, bagaimana kostum koran yang saya buat bisa lebih awet dan tahan lama dan tentu saja dengan biaya murah tetapi indah.

Pada momen pawai hari kemerdekaan republik Indonesia bulan agustus yang lalu, saya diminta oleh Dinas Lingkungan Hidup Kota Samarinda untuk membuat tiga kostum koran. Dua kostum laki-laki dan satu kostum perempuan. hal ini menjadi suatu tantangan khusus buat saya karena selain ukurannya yang lebih besar, tentu saja cara pembuatannya tidak cukup hanya di lem dan tempel saja, tetapi dibutuhkan perlakuan khusus dengan cara dijahit dan dilapisi kain layaknya membuat pakaian dari kain. Nahhh...proses menjahit dengan mesin jahit inilah yang menjadi kendala saya karena selain saya tidak memiliki mesin jahit, saya juga tidak memiliki keahlian menjahit. Akhirnya sayapun berkolaborasi dengan penjahit langganan saya untuk membuat kostum dari koran. Hasilnya tiga kostum koran selesai dalam satu minggu.walaupun tidak seindah perancang busana ternama, tetapi paling tidak karya saya ikut meramaikan dan berpartisipasi dalam kemeriahan perayaan hari kemerdekaan Indonesia di kota saya.

Selain memanfaatkan koran untuk menjadi sebuah kostum, koran juga saya gunakan sebagai media membuat lukisan tiga dimensi di dinding. Untuk membuat lukisan dinding dari koran, koran terlebih dahulu dijadikan bubur. Menurut pengalaman saya bubur yang dibuat dari koran tidak perlu halus dan lembut, hal ini bertujuanbagar lukisan dari bubur koran lebih cepat kering. Cukup koran dirobek menjadi kecil-kecil kemudian direndam semalaman dan dicampur dengan lem barulah bubur koran bisa dimanfaatkan sebagai media untuk membuat bermacam-macam karya seni terutama lukisan.

Salah satu lukisan dinding yang pernah saya buat adalah lukisan dinding di depan kelas. Lukisan ini menjadi lukisan terfavorit saya karena saya berkolaborasi dengan anak-anak didik saya untuk menyelesaikannya. Ya..anak didik usia taman kanak-kanak yang selalu ceria dan ekspresif. Saya ingat betul bagaimana ekspresi mereka saat menyentuh bubur-bubur koran itu. Ada yang senang sekali, ada yang takut-takut bahkan ada yang menangis dan menolak memegang karena jijik. Keceriaan bersama anak-anak saat membuat lukisan dinding itulah yang menjadi momen terindah buat saya, sehingga saya memfavoritkan lukisan dinding saya diatas menjadi lukisan yang tak kan terlupakan. Jika suatu hari nanti pihak sekolah membongkar dinding yang saya lukis setidaknya kenangan saat membuat lukisan dinding tersebut tidak akan hilang dalam ingatan saya.

Pada akhirnya sampah (apapun itu) akan menjadi indah setelah diubah dengan karya seni. Tulisan saya ini bukan bertujuan untuk pamer atau membanggakan diri, tetapi lebih untuk berbagi pengalaman bagaimana mengubah sampah menjadi indah.

Semoga bermanfaat bagi semua.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post