HERIANTO

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
SINTESIS BERBAGAI MATERI

SINTESIS BERBAGAI MATERI

2.3.a.9. Koneksi Antarmateri – Coaching

SINTESIS BERBAGAI MATERI

Oleh:

Herianto, M.Pd

(Guru SDN 85 Kota Jambi)

A. Kesimpulan

Dalam konteks pendidikan Indonesia saat ini, coaching menjadi salah satu proses ‘menuntun’ kemerdekaan belajar murid dalam pembelajaran di sekolah. Coaching menjadi proses yang sangat penting dilakukan di sekolah terutama dengan diluncurkannya program merdeka belajar oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia. Program ini dapat membuat murid menjadi lebih merdeka dalam belajar untuk mengeksplorasi diri guna mencapai tujuan pembelajaran dan memaksimalkan potensinya. Siswa merdeka belajar merupakan siswa yang memiliki pengharapan tinggi, mereka memasang target belajar dan standar kinerja yang sedikit lebih tinggi dari apa yang dapat mereka capai, karena mereka bisa menyelarasakan diri mereka dengan tujuan yang ingin mereka capai. Untuk memenuhi merdeka belajar maka dianjurkan pembelajaran diferensiasi dan pembelajaran sosial emosional. Untuk menerapkan kedua pembelajaran tersebut dengan hasil yang sesuai target, maka perlu dilakukan pendekatan untuk menggali dan mengenali potensi dari masing-masing murid. Harapannya, proses coaching dapat menjadi salah satu langkah tepat bagi guru untuk membantu murid mencapai tujuannya yaitu kemerdekaan dalam belajar. Siswa merdeka belajar bukan siswa yang diberi kebebasan semaunya sendiri dalam belajar, tetapi siswa merdeka belajar adalah siswa yang termotivasi secara instrinsik dan kinerja akademis. Tujuan coaching memastikan adanya motivasi, kejelasan, dan fokus hingga memungkinkan coachee mencapai hasil yang diinginkan. (Jack.Canfield and Peter.Chee, p. 161). tujuan coaching ialah tujuan yang telah ditetapkan hingga setiap kali selesai melakukan sesi coaching, maka coachee membawa hasil. (Bill Foster and Kareen, p.77)

Michael Neenan dalam pendekatan Cognitive Behavioral Coaching (CBC), coaching bertujuan membantu seseorang mendapatkan yang terbaik dari dirinya sendiri untuk mencapai tujuan yang penting dalam hidupnya atau pekerjaannya. (Jonathan, p. 93).Coaching adalah sebuah proses kolaborasi yang berfokus pada solusi,berorientasi pada hasil dan sistematis, dimana coach memfasilitasi peningkatan atas performa kerja, pengalaman hidup, pembelajaran diri, dan pertumbuhan pribadi dari coachee (Grant, 1999). Untuk memulai proses coaching kita tentu harus mengenal siswa dengan baik, memahami permasalahan siswa, serta apa saja kemungkinan yang membuat masalah itu ada. Setelah mengenal siswa dengan baik, maka kita harus bisa membangun hubungan yang baik dengan siswa tersebut, sehingga siswa tersebut merasa nyaman saat bersama kita. Setelah itu kita bisa melakukan coaching dengan menerapkan kemampuan berkomunikasi yang memberdaya.Coaching dapat membantu profesi saya sebagai guru dalam menjalankan pendidikan yang berpihak pada murid. Guru, hendaknya berperan sebagai coach mengapa? karena peran guru adalah menuntun segala kekuatan kodrat (potensi) agar mencapai keselamatan dan kebahagaiaan sebagai manusia maupun anggota masyarakat.

Murid kita disekolah mempunyai potensi yang berbeda-beda, tugas guru adalah untuk memfasilitasi mereka agar berkembang. Kompetensi dasar yang harus kita miliki agar menjadi coach yang hebat bagi murid-murid adalah: 1) Keterampilan membangun dasar proses coaching; 2). Keterampilan membangun hubungan baik; 3). Keterampilan berkomunikasi, dan 4). Keterampilan memfasilitasi pembelajaran. Dari keempat kompetensi dasar tersebut, sangat erat kaitannya dengan pembelajaran berdiferensiasi dan pembelajaran sosial dan emosional. Mengapa? Karena dalam proses coaching sendiri membutuhkan pendekatan sosial dan emosional kepada murid. Dimana kita harus bisa membangun hubungan baik, berkomunikasi yang baik dengan murid, dan memahami kebutuhan-kebutuhan tiap murid. Jadi dengan menguasai teknik-teknik pembelajaran berdiferensiasi, pembelajaran sosial-emosional, dan coaching, guru telah siap untuk memberikan pembelajaran yang berpihak pada murid. Karena dari ketiga pembelajaran tersebut semuanya berpusat pada murid.

Proses coaching berbeda dengan mentoring dan konseling. Seorang coach (pemberi manfaat dan pelaksana kegiatan coaching) tidak langsung memberikan solusi atas permasalah yang dihadapi oleh coachee (penerima kegiatan dan manfaat dari kegiatan coaching) melainkan dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan rangsangan atau pemantik agar coachee menemukan alternatif solusinya sendiri. Saat proses coaching kita harus mengenali pemahaman yang dimiliki seorang coachee karena potensi yang akan coachee keluarkan sesuai dengan pemahaman yang dimilikinya. pada proses pembelajaran guru bisa menentukan mana siswa yang bisa mendapatkan coaching, mana siswa yang mendapat mentoring, dan mana siswa yang mendapatkan konseling. Semua kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan hasil dari proses pembelajaran di sekolah baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Mewujudkan merdeka belajar memerlukan guru merdeka dan murid merdeka. Dengan coaching kita buat jalan untuk membentuk guru merdeka dan murid merdeka sehingga terwujudlah merdeka belajar.

Model coaching yang banyak digunakan adalah TIRTA. Model TIRTA dikembangkan dengan semangat merdeka belajar yang menuntut guru untuk memiliki keterampilan coaching. Hal ini penting mengingat tujuan coaching yaitu untuk melejitkan potensi murid agar menjadi lebih merdeka. Melalui model TIRTA, guru diharapkan dapat melakukan praktik coaching di komunitas sekolah dengan mudah.

TIRTA kepanjangan dari:

T: Tujuan I: Identifikasi R: Rencana aksi TA: Tanggung jawab

Dari segi bahasa, TIRTA berarti air. Air mengalir dari hulu ke hilir. Jika kita ibaratkan murid kita adalah air, maka biarlah ia merdeka, mengalir lepas hingga ke hilir potensinya. Anda, sebagai guru memiliki tugas untuk menjaga air itu tetap mengalir, tanpa sumbatan. Menjalani hidup seperti air yang mengalir mencerminkan pribadi yang pantang menyerah dan berpendirian. Seperti air yang terus mengalir meski banyak rintangan yang menahan alirannya, ia akan terus mencari jalan keluar, sekecil apa pun. Air selalu mengalir ke tempat – tempat yang lebih rendah, ini mengajarkan kita untuk selalu rendah hati, air bersifat lembut tetapi juga bisa menjadi kuat bila dibutuhkan, ini mengajarkan kita keseimbangan, tetesan air dapat melubangi kerasnya batu karang, ini mengajarkan kita tentang kegigihan dalam kehidupan dan air selalu mengisi ruang – ruang yang kosong ini mengajarkan kita untuk selalu saling tolong menolong dan selalu berbagi dalam kehidupan sehari-hari kita.

B. Refleksi

Guru dituntut untuk mengetahui dan memenuhi kebutuhan belajar tiap murid yang berbeda-beda dengan memberikan pembelajaran berdiferensiasi. Guru harus bisa mengenali emosi dan membangun hubungan sosial-emosional dengan murid, dan juga guru harus bisa menjadi seorang coach bagi murid-muridnya dalam rangka mengembangkan segala potensi yang ada pada murid. Guru yang berperan sebagai coach menunjukan sebuah pembelajaran yang berpihak pada murid. Untuk mewujudkan pembelajaran yang berpihak pada murid ternyata tidak semudah membalikan telapak tangan. Perlu kerja keras dan komitmen dari seorang guru untuk memberikan yang terbaik bagi murid-muridnya. Salah satu caranya yaitu dengan terus meningkatkan kompetensinya. Seorang guru memahami kebutuhan murid, memahami kompetensi sosial dan emosionalnya dan juga seorang guru berperan sebagai penuntun agar murid terarah.

Daftar Rujukan

Bill.Foster, Bill and Kareen.s. 2011. “Coaching for Excllence Performance”.Jakarta: PPM

Canfield, Jack and Chee, Peter. 2012 “Coaching for Breakthrough Success. United States of America.

Jonathan.Passmore. 2010. Excellence in Coaching. Jakarta: PPM,

M. Grant, Robert, 1999, Contemporary Strategy Analysis, terjemahan Thomas Secokusumo, ed. 2, Jakarta: Erlangga.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

sangat menginspirasi. terimakasih. salam sukses

09 Nov
Balas

Salam sukses kembali, terimakasih

14 Sep

Salam sukses kembali, terimakasih

14 Sep



search

New Post