Heriyawati Wati

Menulis adalah bagian dari ibadah. Itulah slogan dari Heriyawati, yang menjadi tenaga pendidik di Bangka Belitung, tepatnya di SMPN I Lubuk Besar. P...

Selengkapnya
Navigasi Web

Dalam kenangan(1)

Menunggu sesuatu itu memang membosankan. Apalagi dalam keadaan tak nyaman. Keringat yang mengucur dengan barang yang lumayan bejibun. Belum lagi rengekan anak kami yang masih balita.

"Jam berapa Dik keluarga mbak Asfah akan menjemput kita?

"Katanya pukul 11.00."

"Ini sudah hampir pukul 11.00 tapi lum ada tanda-tandanya."

"Sabar Bang, mereka juga kan sibuk," dalih istriku.

Dari awal aku memang tak setuju dengan usulannya. Tak mau merepotkan orang dan bosan berlama-lama. Apalagi ini pertama kali aku menginjak kaki di kota penghasil timah. Aku merasa kikuk dengan semuanya. Apalagi bahasanya, terasa lidahku yang jadi kaku mendengarnya.

Kulihat beberapa mata melirik samvil tersenyum. Entah rasa kasihan, entah bingung dengan keadaan kami yang rempong dengan bawaan.

"Mau pesen taksi mas," tanya seorang lelaki berkacama dan bertopi biru. Dia berdiri di hadapanku seperti gaya seorang pelayan. Aku jadi geli sendiri. Ada-ada saja. Dalam hati, aku bertanya, apa seperti kebiasaan orang-orang di sini. Aku hanya menggeleng dan tersenyum. Istriku langsung menjelaskan dengan bahasa daerahnya. Lelaki itu pun berlalu. Aku risih juga dengan tawaran orang-orang di Bandara sambil lalu lalang di hadapanku.

Kulihat istriku yang sibuk menelpon. Sepertinya ada yang mengganjal di hatinya. Duduk sembari menahan dadanya. Tangan kirinya memegang kening. Perasaannya mfmbuat kepalanya sakit. Itu prediksiku. Aku sudah dapat membaca ekspresinya dan aku tak bertanya banyak.

"Ya, kita tunggu saja."

"Masuk akal nggak alasannya karena lupa?" Katanya dengan nada agak meninggi.

"Kan tadi bilang katanya sabar? Ucapku sambil memegang kepalanya. Kubiarkan dia duduk dengan posisi yang tenang.

"Sini Nabila biar saya gendong."

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren bunda... Ditunggu cerita berikutnya... Salam sukses

27 Feb
Balas

Terima ksh Bunda sdh brkunjung

07 Mar



search

New Post